Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di atas level $72 per barel di tengah adanya tanda-tanda pengetatan pasokan dari Rusia dan adanya kekhawatiran terhadap prospek pasokan secara global.
Menurut sebuah laporan, produksi minyak Rusia pada bulan Januari turun di bawah kuota OPEC+. Di saat yang sama, AS menjatuhkan sanksi baru terhadap individu dan kapal tanker yang mengangkut minyak mentah Iran ke China.
Meningkatkan kekhawatiran, Trump mendesak Israel agar mengakhiri kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas jika para sandera tidak dikembalikan pada akhir pekan ini. Situasi ini berpotensi menimbulkan konflik baru, terlebih setelah kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan.
Meskipun demikian, kenaikan harga minyak dibayangi oleh memanasnya tensi perdagangan global dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi.
Kebijakan tarif Trump baru-baru ini, yang menargetkan baja dan aluminium, berpotensi mengganggu sektor energi AS, terutama para pengebor minyak yang bergantung pada baja khusus yang tidak tersedia di dalam negeri.
Sementara itu, melonjaknya harga gas alam di Eropa telah membuat pembakaran minyak menjadi lebih hemat biaya, sehingga berpotensi meningkatkan permintaan minyak.
