Harga minyak mentah WTI merangkak naik lebih lanjut ke sekitar level $69.4 per barel di tengah adanya kekhawatiran terhadap dampak dari badai Francine yang menerjang Teluk Meksiko.
Pada hari Kamis (12 September) kemarin, badai tersebut berdampak terhadap lebih dari 730 ribu barel per hari, atau 42% dari total produksi minyak mentah di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, kekhawatiran terhadap prospek permintaan dari sejumlah negara maju terus membayangi harga minyak.
Terbaru, IEA memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global akan melambat, terutama akibat melemahnya ekonomi China, dan memperkirakan pasokan minyak pada tahun 2024 akan mengalami surplus, sekalipun jika OPEC+ mempertahankan produksi minyaknya.
Pada awal pekan ini, sebuah data mengungkapkan bahwa impor minyak mentah China selama bulan Januari hingga Agustus 2024 turun 3.1% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Di AS, kekhawatiran terhadap prospek permintaan juga meningkat, terlebih setelah persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu dilaporkan naik.
