Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $80.5 per barel setelah data ekonomi terbaru China membukukan hasil yang mengecewakan sekaligus meningkatkan kekhawatiran atas prospek permintaan minyak dari konsumen minyak mentah terbesar di dunia tersebut.
Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal kedua dan penjualan ritel China pada bulan Juni dilaporkan berada di bawah ekspektasi pasar, terbebani oleh belum pulihnya pasar properti China.
Di sisi lain, harga minyak ditopang oleh turunnya persediaan minyak mentah AS, di mana data API mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun 4.4 juta barel.
Sementara itu, IMF memperkirakan ekonomi global selama dua tahun ke depan akan tumbuh moderat. Lebih lanjut, ekonomi AS diprediksi akan melambat, ekonomi Eropa diprediksi akan stabil, sedangkan konsumsi dan ekspor China diprediksi akan melambat.