Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $80.5 per barel menjelang rilis data persediaan minyak mentah dari Energy Information Administration (EIA), yang ditunda satu hari akibat hari libur nasional.
Pada hari Rabu (19 Juni) kemarin, data dari American Petroleum Institute (API) mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu naik 2.264 juta barel, atau bertentangan dengan ekspektasi turun 2.2 juta barel.
Terlepas dari naiknya persediaan minyak mentah AS, harga minyak masih diperdagangkan di sekitar posisi tertinggi tujuh minggu seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap tensi geopolitik di Timur Tengah.
Tensi geopolitik kian memanas setelah tank-tank Israel dilaporkan maju lebih dalam ke kota Rafah di Jalur Gaza, sementara salah seorang pejabat tinggi Israel baru-baru ini memperingatkan akan adanya “perang habis-habisan” dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.
Dari sisi permintaan, harga minyak juga ditopang oleh optimisme OPEC, IEA, dan EIA, yang memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak pada paruh kedua tahun ini akan tinggi.