Harga minyak mentah WTI bergerak stabil di sekitar level $59,5 per barel sementara para investor mencermati perkembangan geopolitik dan potensi dampak sanksi AS terhadap Rusia.
Pemerintah AS baru-baru ini mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar menyetujui proposal perdamaian yang disusun oleh AS. Jika kesepakatan damai terwujud, pasokan minyak dari Rusia berpotensi meningkat, sekaligus berpotensi memicu kekhawatiran seputar kelebihan pasokan di pasar minyak global.
Di sisi lain, para investor turut mengawasi efek sanksi AS terhadap perusahaan minyak Rusia – Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC – yang mulai berlaku pada hari Jumat. Sanksi tersebut telah menimbulkan gangguan pasokan, terutama ke India. Namun, salah seorang pejabat Rusia menegaskan bahwa sanksi tersebut belum memengaruhi produksi dan menargetkan produksi akan mencapai kuota pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Dari sisi data, persediaan minyak AS menunjukkan kondisi yang beragam: persediaan minyak mentah turun lebih besar dari perkiraan, sementara persediaan bensin dan produk olahan minyak lainnya naik untuk pertama kalinya dalam kurun lebih dari satu bulan.
