Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke atas level $70 per barel pasca China memperkenalkan kebijakan ekonomi terbarunya dan adanya optimisme terhadap data persediaan minyak mentah AS. Pemerintah China baru-baru ini memperkenalkan sebuah kebijakan yang lebih fleksibel, yang memungkinkan peningkatan investasi melalui obligasi pemerintah seraya mempertahankan tingkat suku bunga tetap stabil. Upaya-upaya ini bertujuan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan diharapkan dapat mendongkrak permintaan energi dari importir minyak terbesar di dunia tersebut.
Optimisme bahwa persediaan minyak mentah AS akan turun juga turut mendongkrak harga minyak lebih lanjut. Di saat yang sama, harga minyak juga ditopang oleh memanasnya tensi politik global, terutama pasca Presiden AS terpilih Donald Trump mengancam akan mengambil alih Terusan Panama kecuali jika tarif transit diturunkan.
Dari sisi pasokan, National Oil Corporation Libya mengumumkan bahwa produksi minyak mentah negara tersebut pada tahun 2024 lebih tinggi dari target, dengan rata-rata lebih dari 1.4 juta barel per hari.