Harga minyak mentah WTI turun lebih dari 2% di tengah anjloknya persediaan minyak mentah AS.
Menurut data API, persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun 3.4 juta barel, atau lebih tinggi dari perkiraan turun 3 juta barel.
Meskipun demikian, penurunan harga minyak dibatasi oleh adanya kekhawatiran terhadap prospek pasokan minyak dari wilayah Timur Tengah.
Pemerintah Libya baru-baru ini memutuskan untuk memberlakukan status force majeure di semua semua ladang minyaknya menyusul terjadinya konflik politik.
Situasi tersebut terjadi di tengah memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah, yang juga dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak global.
Sementara itu, Goldman Sachs memutuskan untuk menurunkan proyeksi harga minyak mentah Brent pada tahun ini menjadi $70-$85, dan menurunkan proyeksi harga pada tahun 2025 dari $82 menjadi $77.
Selain itu, belum meredanya kekhawatiran terhadap prospek permintaan dari beberapa negara maju juga turut membebani harga minyak lebih lanjut.