Harga minyak mentah WTI naik ke atas level $82 per barel di tengah belum meredanya tensi konflik di Timur Tengah.
Tensi konflik antara Israel dan Hizbullah kian memanas setelah Hizbullah mengintensifkan serangannya ke wilayah Israel Utara.
Konflik di Timur Tengah juga berpotensi meluas hingga Iran, terlebih setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan solidaritasnya terhadap Lebanon dan mendesak agar negara lain mendukungnya.
Sementara itu, persediaan minyak mentah dan bensin AS dilaporkan naik, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan minyak dari AS, yang merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data PCE, yang diharapkan dapat memberikan gambaran lebih lanjut mengenai prospek suku bunga Federal Reserve.
