Yen Jepang menguat lebih lanjut ke sekitar level 148.5 per Dolar AS setelah Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk menaikkan suku bunga ke angka 0.25% – level tertinggi sejak tahun 2008.
Pada pertemuan terbarunya, BoJ juga mengatakan bahwa jika prospek aktivitas ekonomi dan inflasi terealisasi, BoJ akan terus menaikkan suku bunganya dan menyesuaikan kebijakan moneternya.
Hingga akhir tahun fiskal tahun ini, yakni Maret 2025, BoJ diprediksi masih akan menaikkan suku bunganya hingga dua kali, di mana kenaikan berikutnya diprediksi akan terjadi pada bulan Desember.
Selain itu, BoJ mengatakan akan mengurangi jumlah pembelian obligasi bulanannya menjadi sekitar 3 triliun Yen per bulan pada kuartal pertama tahun 2026.
Di tempat terpisah, sebuah data yang dirilis pada hari Rabu (31 Agustus) kemarin mengungkapkan bahwa pemerintah Jepang telah menghabiskan 5.53 triliun Yen untuk melakukan intervensi mata uang pada bulan Juli.
Secara eksternal, menguatnya Yen juga terjadi setelah Federal Reserve memutuskan untuk tidak mengubah suku bunganya dan mengindikasikan akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September jika tingkat inflasi terus turun.