Yen Jepang berhasil menguat ke bawah level 146 per Dolar AS setelah sebuah data menunjukkan bahwa tingkat inflasi inti Jepang turun menjadi 3.1%, namun tetap berada di atas target Bank of Japan (BoJ) yakni 2% selama 16 bulan berturut-turut.
Di saat yang sama, tingkat inflasi Jepang juga dilaporkan stabil di angka 3.3%, atau bertentangan dengan ekspektasi turun menjadi 2.5%.
Meskipun demikian, Yen masih diperdagangkan di sekitar level yang memicu pemerintah Jepang untuk melakukan intervensi di pasar mata uang pada bulan September tahun lalu.
Pada saat itu, Kementerian Keuangan Jepang membeli Yen senilai $19.5 miliar guna mendongkrak nilainya, terlebih setelah sempat melemah ke level 145.9 pada 22 September.
Sepanjang perdagangan tahun 2023, Yen kembali tertekan di tengah melebarnya spread imbal hasil obligasi pemerintah Jepang dengan negara lainnya. Hal ini terjadi lantaran sejumlah bank sentral utama melakukan pengetatan kebijakan moneter secara agresif, sedangkan BoJ mempertahankan kebijakan moneter ultra longgarnya.
Yen juga terus melemah sekalipun BoJ memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada kebijakan kontrol kurva imbal hasilnya, yang memungkinkan imbal hasil JGB 10 tahun naik ke atas angka 0.5%.