Nilai tukar Yen Jepang bergerak stabil di sekitar level 144.8 per Dolar AS, dan masih diperdagangkan di sekitar level tertinggi dalam kurun satu minggu. Kondisi ini terjadi setelah Bank of Japan (BoJ) merilis proyeksi ekonomi terbarunya. Dalam proyeksi tersebut, para pejabat BoJ cenderung bersikap hati-hati dalam menyesuaikan kebijakan moneternya dengan alasan tingginya ketidakpastian ekonomi.
BoJ kembali menegaskan bahwa setiap kenaikan suku bunga akan bergantung apda kinerja pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Beberapa anggota juga menekankan pentingnya menjaga kebijakan moneter yang longgar di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan risiko geopolitik.
Dari sisi perdagangan, negosiator Jepang, Ryosei Akazawa, dikabarkan tengah bersiap untuk melakukan kunjungan ketujuhnya ke Amerika Serikat paling cepat pada 26 Juni, untuk mendesak penghapusan tarif dari pihak AS.
Sementara itu, gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dimediasi oleh AS masih bertahan meski sempat terjadi beberapa insiden kecil. Namun, laporan intelijen mengungkapkan bahwa serangan rudal terbaru dari AS hanya merusak sebagian fasilitas nuklir Iran, yang berarti program tersebut tertunda, tetapi tidak sepenuhnya dihentikan.