Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 152 per Dolar AS menjelang berlangsungnya pemilihan umum di Jepang pada akhir pekan ini. Pada pemilihan tersebut, koalisi pemerintahan saat ini diprediksi akan kehilangan suara mayoritasnya di parlemen.
Situasi tersebut berpotensi menimbulkan ketidakpastian politik, dan berpotensi memperumit rencana normalisasi kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ).
Dari sisi data ekonomi, tingkat inflasi inti Tokyo dilaporkan turun menjadi 1.8% atau berada di bawah target BoJ yaitu 2%.
Sementara itu, Menteri Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa mengatakan bahwa pelemahan Yen memiliki berbagai dampak terhadap perekonomian.
Para investor saat ini tengah mewaspadai kemungkinan terjadinya intervensi mata uang oleh pihak pemerintah Jepang, terlebih setelah Yen melemah ke atas level 150 per Dolar AS.
Secara eksternal, Yen tertekan oleh terus menguatnya mata uang Dolar AS di tengah menguatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya dan ekspektasi bahwa Trump akan memenangkan pemilihan Presiden bulan November.