Yen Jepang menguat ke bawah level 144 per Dolar AS pasca data inflasi inti Tokyo membukukan hasil yang lebih tinggi dari perkiraan. Alhasil, para investor kembali berspekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) masih akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut.
Sementara itu, dalam pernyataan terbarunya, Gubernur BoJ Kazuo Ueda menjelaskan bahwa revisi proyeksi inflasi yang dilakukan oleh BoJ baru-baru ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk meningkatnya risiko pertumbuhan ekonomi global akibat adanya ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan, meredanya cost-push inflation, dan anjloknya harga minyak mentah. Namun, ia menekankan bahwa revisi outlook tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kebijakan jangka pendek BoJ, yang tetap fokus pada pencapaian target inflasi 2%.
Secara eksternal, Yen juga mendapatkan katalis positif dari meningkatnya permintaan aset safe haven pasca pengadilan banding AS kembali memberlakukan tarif resiprokal Trump, yang sebelumnya sempat dibatalkan oleh keputusan pengadilan federal.


