Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 142.9 per Dolar AS setelah sempat menguat hampir 1% pada perdagangan hari sebelumnya, ditopang oleh melemahnya mata uang Dolar AS pasca data ekonomi terbaru AS mengecewakan. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa data ADP Nonfarm Employment Change mengalami penurunan tajam, sedangkan aktivitas bisnis di sektor jasa mengalami kontraksi.
Dari sisi domestik, sebuah data mengungkapkan bahwa tingkat upah riil di Jepang turun selama empat bulan berturut-turut, lantaran tingkat inflasi terus melampaui tingkat pertumbuhan upah. Data upah yang mengecewakan telah menimbulkan kekhawatiran atas prospek ekonomi Jepang, terutama di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tarif AS.
Tingkat pertumbuhan upah yang lamban juga mempersulit upaya Bank of Japan (BoJ) untuk menormalisasi kebijakan moneternya. Namun, Gubernur BoJ Kazuo Ueda menegaskan bahwa bank sentral tetap siap untuk menaikkan suku bunga jika proyeksi ekonomi dan inflasi terpenuhi.


