Yen Jepang melemah ke sekitar level 157.5 per Dolar AS, dan mendekati level terendah sejak bulan Juli, di tengah adanya ketidakpastian mengenai prospek kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ). Gubernur BoJ Kazuo Ueda baru-baru ini menegaskan bahwa setiap penyesuaian kebijakan moneter akan bergantung pada perkembangan ekonomi, inflasi, dan kondisi keuangan. Ia juga menggarisbawahi perlunya pertumbuhan upah yang berkelanjutan sebagai faktor penting dalam mengambil keputusan di masa depan.
Sementara itu, bank sentral menyampaikan pandangan yang hati-hati, dengan alasan ketidakpastian ekonomi domestik dan global dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Jepang. Data Purchasing Manager Index (PMI) komposit dan jasa Jepang yang direvisi lebih rendah juga turut menambah sentimen dovish.
Secara eksternal, Yen terus tertekan oleh kuatnya mata uang Dolar AS, yang dipicu oleh adanya spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat pada tahun 2025.