Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 147.7 per Dolar AS di tengah adanya ketidakpastian seputar prospek kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ).
Dalam laporan triwulanan terbarunya, BoJ mengatakan kenaikan tingkat inflasi dan upah terjadi di seluruh penjuru Jepang. Meskipun demikian, pihaknya mengakui tengah mengkhawatirkan penurunan margin di perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Sementara itu, sebuah data mengungkapkan bahwa tingkat upah riil di Jepang turun 0.6% setelah sempat naik dua bulan berturut-turut, sedangkan pengeluaran rumah tangga dilaporkan turun 1.9%.
Pelemahan Yen baru-baru ini dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Menteri Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa yang menyerukan BoJ agar berhati-hati dalam menaikkan suku bunganya lebih lanjut mengingat kondisi ekonomi saat ini.
Yen kian melemah setelah data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan meredam spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya sebesar 50 basis poin pada bulan November.
