Apa itu Accretive?
Dalam bidang keuangan dan kosakata umum, istilah “accretive” adalah bentuk kata sifat dari kata “pertambahan”, yang mengacu pada pertumbuhan bertahap atau inkremental. Sebagai contoh, kesepakatan akuisisi dapat dianggap accretive bagi perusahaan yang menyerap, jika kesepakatan itu berkontribusi pada peningkatan laba per saham.
Menurut definisi, dalam keuangan perusahaan, akuisisi aset atau bisnis yang bersifat accretive pada akhirnya harus menambah nilai lebih bagi perusahaan, dibandingkan dengan pengeluaran yang terkait dengan akuisisi tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh fakta bahwa aset yang baru diakuisisi tersebut dibeli dengan harga diskon dari nilai pasar saat ini, atau jika aset tersebut diperkirakan akan berkembang, sebagai akibat langsung dari transaksi tersebut.
Uraian tentang Accretive
Dalam keuangan umum, accretion mengacu pada perubahan harga obligasi atau sekuritas. Dalam investasi pendapatan tetap, kata accretive dapat digunakan untuk menggambarkan peningkatan nilai yang diatribusikan pada bunga yang masih harus dibayar namun belum dibayarkan. Sebagai contoh, obligasi yang didiskontokan mendapatkan bunga melalui accretion, sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Dalam kasus tersebut, obligasi yang diperoleh dengan cara diskonto jika dibandingkan dengan nilai nominal obligasi saat ini, yang juga dikenal sebagai nilai pari. Ketika obligasi jatuh tempo, nilainya meningkat, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat penerbitan.
Menentukan Laju Pertambahan/Accretion
Tingkat accretion atau tingkat pertambahan ditentukan dengan membagi diskonto dengan jumlah tahun dalam jangka waktu tersebut. Dalam kasus obligasi tanpa bunga, bunga yang diperoleh tidak bertambah. Meskipun nilai obligasi meningkat berdasarkan tingkat bunga yang disepakati, obligasi tersebut harus dipegang selama jangka waktu yang disepakati, sebelum dapat diuangkan.
Contoh-contoh Accretion
Jika seseorang membeli obligasi senilai $1.000, dengan harga diskon $750, dengan pemahaman bahwa obligasi tersebut akan dipegang selama 10 tahun, maka transaksi ini dianggap accretive, karena obligasi tersebut membayar investasi awal, ditambah bunga. Tergantung pada jenis obligasi yang dibeli, bunga dapat dibayarkan secara berkala (tahunan, semesteran, dll.), atau dapat dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
Dengan obligasi tanpa kupon, tidak ada akrual bunga. Sebaliknya, obligasi ini dibeli dengan harga diskon, seperti investasi awal $750 untuk obligasi dengan nilai nominal $1.000. Obligasi ini membayar nilai nominal asli, yang juga dikenal sebagai nilai akrual, sebesar $1.000, secara sekaligus pada saat jatuh tempo.
Dalam transaksi akuisisi keuangan perusahaan sering kali bersifat accretive. Pertama, mari kita asumsikan bahwa laba per saham Perusahaan X terdaftar sebagai $100, dan laba per saham Perusahaan Y terdaftar sebagai $50. Ketika Korporasi X mengakuisisi Korporasi Y, laba per saham Korporasi X meningkat menjadi $150 – menjadikannya kesepakatan accretive sebesar 50%.