BerandaIstilahAssemble-to-Order (ATO)

Assemble-to-Order (ATO)

Apa itu Assemble-to-Order (ATO)?

Assemble-to-order (ATO) adalah strategi produksi bisnis di mana produk yang dipesan oleh pelanggan diproduksi dengan cepat dan dapat disesuaikan sampai batas tertentu. Strategi ini biasanya mensyaratkan bahwa bagian-bagian dasar produk sudah diproduksi tetapi belum dirakit. Setelah pesanan diterima, suku cadang dirakit dengan cepat dan produk jadi dikirim ke pelanggan.

Memahami Assemble-to-Order (ATO)

Strategi assemble-to-order merupakan gabungan antara strategi make-to-stock (MTS) dan strategi make-to-order (MTO). Strategi make-to-stock adalah strategi di mana produk sepenuhnya diproduksi di muka. Idenya adalah untuk membangun inventaris yang sesuai dengan permintaan konsumen yang diharapkan atau diantisipasi. Metode ini terdiri dari menetapkan tingkat produksi, membangun inventaris, dan kemudian mencoba menjual produk rakitan sebanyak mungkin. Metode ini banyak digunakan untuk barang bervolume tinggi, barang habis pakai, dan barang yang dapat dibeli dalam jumlah besar atau sebagai satu unit.

Strategi make-to-order adalah strategi di mana produk diproduksi setelah pesanan diterima. Produksi didorong oleh permintaan dan barang hanya diproduksi ketika pesanan dikonfirmasi. Dengan kata lain, operasi rantai pasokan tidak dimulai hingga ada bukti permintaan pelanggan yang memadai. Strategi ini sering digunakan untuk barang kelas atas atau barang yang dibuat secara individual atau dalam jumlah kecil.

Strategi ATO mencoba menggabungkan manfaat dari produk yang dibuat berdasarkan pesanan dan produk yang dibuat berdasarkan stok ke tangan pelanggan dengan cepat, sekaligus memungkinkan produk untuk diadaptasi atau diubah dengan cara tertentu, sesuai permintaan pelanggan. Dalam banyak kasus, waktu dan biaya yang terkait dengan pembuatan produk dari komponen-komponennya sangat minim. Namun, waktu dan biaya untuk membuat komponen, yang biasanya dipesan dari pemasok, bisa sangat besar.

Berkat teknologi, kemajuan dalam proses produksi dan sistem manajemen inventaris telah memainkan peran besar dalam membuat strategi assemble-to-order menjadi terwujud. Ditambah dengan metode pengiriman produk yang lebih murah, strategi ini menjadi anugerah bagi peluang kustomisasi produk.

Pro dan Kontra dari Assemble-to-Order (ATO)

Seperti banyak metode yang menjadi jalan tengah, assemble-to-order memiliki kelebihan dan kekurangan.

Pro

  • Tidak perlu berinvestasi dalam bahan dan pasokan, serta penyimpanannya
  • Pesanan yang dibuat sesuai dengan spesifikasi pelanggan
  • Lebih sedikit risiko adanya unit yang tidak terjual di tangan

Kontra

  • Risiko kehilangan penjualan karena rendahnya pasokan
  • Waktu tunggu yang lebih lama untuk memproduksi barang

Contoh dari Assemble-to-Order (ATO)

Ambil contoh sebuah produsen komputer pribadi. Perusahaan ini mungkin memiliki semua bagian penting dari sebuah komputer – motherboard, kartu grafis, prosesor, monitor, keyboard – dalam stok dan sudah diproduksi. Perusahaan bergantung pada berbagai pemasok untuk komponen-komponen ini.

Ketika pesanan untuk PC baru tiba, mudah bagi perusahaan untuk merakit dan menyesuaikan komputer menggunakan berbagai komponen. Namun, proses ini didorong oleh permintaan pelanggan, dan sebelum pesanan tiba, komponen-komponen tersebut disimpan di rak.

Baca Artikel Lainnya

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya