Asymmetric Information, juga dikenal sebagai “kegagalan informasi”, terjadi ketika salah satu pihak dalam transaksi ekonomi memiliki pengetahuan material yang lebih besar daripada pihak lainnya. Hal ini biasanya terjadi ketika penjual barang atau jasa memiliki pengetahuan yang lebih besar daripada pembeli; namun, dinamika sebaliknya juga mungkin terjadi. Hampir semua transaksi ekonomi melibatkan asimetri informasi.
Memahami Asymmetric Information
Asymmetric Information ada dalam transaksi tertentu antara penjual dan pembeli, di mana salah satu pihak dapat mengambil keuntungan dari pihak lain. Hal ini biasanya terjadi dalam penjualan barang. Contohnya, jika pemilik rumah ingin menjual rumah mereka, mereka akan memiliki lebih banyak informasi mengenai rumah tersebut daripada pembeli. Mereka mungkin tahu beberapa papan lantai berderit, rumah menjadi terlalu dingin di musim dingin, atau tetangga terlalu berisik; informasi yang tidak akan diketahui pembeli sampai mereka membeli rumah tersebut. Pembeli, kemudian, mungkin merasa mereka membayar terlalu mahal untuk rumah itu atau tidak akan membelinya sama sekali jika mereka memiliki informasi ini sebelumnya. Asymmetric Information juga dapat dilihat sebagai spesialisasi dan pembagian pengetahuan, seperti yang diterapkan pada perdagangan ekonomi. Sebagai contoh, dokter biasanya tahu lebih banyak tentang praktik medis daripada pasien mereka. Bagaimanapun, dokter memiliki latar belakang pendidikan sekolah kedokteran yang luas yang umumnya tidak dimiliki oleh pasien mereka. Prinsip ini juga berlaku untuk arsitek, guru, polisi, pengacara, insinyur, instruktur kebugaran, dan profesional terlatih lainnya. Oleh karena itu, Asymmetric Information sering kali bermanfaat bagi ekonomi dan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi.
Keuntungan dan Kerugian Asymmetric Information
Keuntungan
Asymmetric Information tidak selalu merupakan hal yang buruk. Faktanya, berkembangnya Asymmetric Information adalah hasil yang diinginkan dari ekonomi pasar yang sehat. Ketika para pekerja berusaha untuk menjadi semakin terspesialisasi dalam bidang yang mereka pilih, mereka menjadi lebih produktif, dan akibatnya dapat memberikan nilai yang lebih besar kepada pekerja di bidang lain. Contohnya, pengetahuan pialang saham lebih berharga bagi seorang profesional non-investasi, seperti petani, yang mungkin tertarik untuk memperdagangkan saham dengan percaya diri untuk mempersiapkan masa pensiun. Sebaliknya, pialang saham tidak perlu mengetahui cara bercocok tanam atau memelihara ternak untuk memberi makan dirinya sendiri, melainkan dapat membeli barang dari toko bahan makanan yang disediakan oleh petani. Dalam setiap perdagangan masing-masing, baik petani maupun pialang memiliki pengetahuan yang lebih tinggi daripada yang lain, tetapi keduanya mendapat manfaat dari perdagangan dan pembagian kerja. Salah satu alternatif untuk mengatasi Asymmetric Information yang terus berkembang adalah para pekerja mempelajari semua bidang, daripada mengkhususkan diri pada bidang-bidang di mana mereka dapat memberikan nilai yang paling tinggi. Namun, ini adalah solusi yang tidak praktis, dengan biaya peluang yang tinggi dan output agregat yang berpotensi lebih rendah, yang akan menurunkan standar hidup.
Kerugian
Dalam beberapa keadaan, Asymmetric Information mungkin memiliki konsekuensi yang hampir curang, seperti adverse selection, yang menggambarkan fenomena di mana perusahaan asuransi menghadapi kemungkinan kerugian yang ekstrem karena risiko yang tidak diungkapkan pada saat penjualan polis. Sebagai contoh, jika tertanggung menyembunyikan fakta bahwa mereka adalah perokok berat dan sering melakukan kegiatan rekreasi yang berbahaya, aliran informasi yang tidak simetris ini merupakan seleksi yang merugikan dan dapat meningkatkan premi asuransi untuk semua pelanggan, memaksa pelanggan yang sehat untuk menarik diri. Solusinya adalah penyedia asuransi jiwa harus melakukan pekerjaan aktuaria secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan kesehatan yang terperinci, dan kemudian membebankan premi yang berbeda kepada nasabah berdasarkan profil risiko yang diungkapkan secara jujur.
Pertimbangan Khusus
Untuk mencegah penyalahgunaan nasabah atau klien oleh spesialis keuangan, pasar keuangan sering kali mengandalkan mekanisme reputasi. Penasihat keuangan dan perusahaan dana yang terbukti paling jujur dan efektif dalam mengelola aset klien mereka cenderung mendapatkan klien, sementara agen yang tidak jujur atau tidak efektif cenderung kehilangan klien, menghadapi tuntutan hukum, atau keduanya.