Apa itu Baltic Dry Index (BDI)?
Baltic Dry Index (BDI) adalah indeks pengapalan dan perdagangan yang dibuat oleh Baltic Exchange yang berbasis di London. Indeks ini mengukur perubahan biaya pengangkutan berbagai bahan mentah, seperti batu bara dan baja.
Anggota bursa secara langsung menghubungi pialang pengiriman untuk menilai tingkat harga untuk jalur pengiriman tertentu, produk yang akan diangkut, dan waktu pengiriman atau kecepatan. Baltic Dry Index adalah gabungan dari empat sub-indeks yang mengukur berbagai ukuran kapal curah kering atau kapal dagang: Capesize, Panamax, Supramax, dan Handysize.
Cara Kerja Baltic Dry Index
Baltic Exchange menghitung indeks dengan menilai beberapa tarif pengiriman di lebih dari 20 rute untuk masing-masing kapal komponen BDI. Menganalisis beberapa jalur pengiriman geografis untuk setiap indeks memberikan kedalaman pada pengukuran komposit indeks. Para anggota menghubungi para pengirim curah kering di seluruh dunia untuk mengumpulkan harga mereka dan mereka kemudian menghitung rata-rata. Baltic Exchange menerbitkan BDI setiap hari.
Perubahan pada Baltic Dry Index dapat memberikan wawasan kepada investor mengenai tren penawaran dan permintaan global. Banyak yang menganggap kenaikan atau penurunan indeks sebagai indikator utama pertumbuhan ekonomi di masa depan. Indeks ini didasarkan pada bahan mentah karena permintaannya menunjukkan masa depan. Bahan-bahan ini dibeli untuk membangun dan menopang bangunan dan infrastruktur, bukan pada saat pembeli memiliki kelebihan bahan atau tidak lagi membangun bangunan atau memproduksi produk.
Baltic Exchange juga beroperasi sebagai pembuat pasar dalam derivatif pengiriman, termasuk jenis kontrak forward keuangan yang dikenal sebagai perjanjian pengiriman forward.
Ukuran Kapal BDI
BDI menghitung pengiriman pada berbagai ukuran kapal kargo. Kapal Capesize adalah kapal terbesar di BDI dengan ukuran 100.000 deadweight tonnage (DWT) atau lebih besar. Ukuran rata-rata kapal Capesize adalah 156.000 DWT.
Kategori ini juga dapat mencakup beberapa kapal besar dengan kapasitas 400.000 DWT. Kapal Capesize terutama mengangkut batu bara dan bijih besi pada rute jarak jauh dan kadang-kadang digunakan untuk mengangkut biji-bijian. Kapal-kapal ini terlalu besar untuk menyeberangi Terusan Panama.
Kapal Panamax memiliki kapasitas 60.000 hingga 80.000 DWT, dan sebagian besar digunakan untuk mengangkut batu bara, biji-bijian, dan produk curah kecil seperti gula dan semen. Kapal kargo Panamax membutuhkan peralatan khusus untuk bongkar muat. Kapal-kapal ini hampir tidak bisa melewati Terusan Panama.
Kapal terkecil yang termasuk dalam BDI adalah Supramax, yang juga disebut sebagai Handymax (atau Handysize). Kapal-kapal ini memiliki kapasitas angkut 45.000 hingga 59.999 DWT. Meskipun ukurannya hampir sama dengan Panamax, kapal Supramax biasanya memiliki peralatan khusus untuk bongkar muat, dan digunakan di pelabuhan yang tidak dapat dilayani oleh Panamax.
Jenis Komoditas Curah Kering
Komoditas curah kering biasanya dibagi menjadi dua kategori: curah mayor dan curah minor. Beberapa contoh komoditas curah kering mayor meliputi bijih besi, batu bara, dan biji-bijian. Curah besar ini menyumbang hampir dua pertiga dari perdagangan curah kering global. Curah minor mencakup produk baja, gula, semen, dan mencakup sepertiga sisa perdagangan curah kering global.
Batu bara, bersama dengan bijih besi, merupakan salah satu komoditas curah kering yang paling banyak diperdagangkan berdasarkan volume di dunia. Negara-negara yang paling banyak mengimpor batu bara untuk kebutuhan energi primer dan listrik mereka adalah India, Tiongkok, dan Jepang. Biji-bijian adalah kargo utama lainnya dalam hal perdagangan curah kering yang diangkut melalui laut dan menyumbang sebagian besar dari total perdagangan curah kering di seluruh dunia.
Contoh di Dunia Nyata
Indeks ini dapat turun jika barang yang dikirim adalah bahan mentah, bahan pra-produksi, yang biasanya merupakan area dengan tingkat spekulasi yang minimal. Indeks dapat mengalami tingkat volatilitas yang tinggi jika permintaan global meningkat atau tiba-tiba menurun karena pasokan dari pengangkut besar cenderung sedikit dengan waktu tunggu yang lama dan biaya produksi yang tinggi.
Harga saham meningkat ketika pasar global sehat dan berkembang, dan cenderung menurun ketika pasar terhenti atau turun. Indeks ini cukup konsisten karena bergantung pada faktor hitam-putih penawaran dan permintaan tanpa banyak pengaruh seperti pengangguran dan inflasi.
BDI meramalkan resesi 2008 dalam beberapa hal ketika harga mengalami penurunan tajam. Dalam salah satu contoh mencolok dari wawasan yang dapat diperoleh dari indeks ini, para analis dapat mengamati bahwa antara September 2019 dan Januari 2020, Baltic Dry Index/BDI turun lebih dari 70%, sebuah indikasi kuat dari kontraksi ekonomi. Hal ini terjadi tepat sebelum merebaknya pandemi COVID-19. Kemudian, memasuki tahun 2021, BDI meningkat secara dramatis karena pandemi menyebabkan penggeraman dan penundaan pengiriman global.