Bagi para profesional pemasaran, Brand adalah produk atau bisnis yang memiliki identitas berbeda dalam persepsi konsumen. Brand diciptakan melalui elemen desain, pengemasan, dan iklan yang, secara keseluruhan, membedakan produk dari para pesaingnya. Produk berkontribusi pada ekuitas Brand perusahaan yang memproduksinya. Brand yang berhasil dieksekusi memberikan nilai yang sangat besar bagi perusahaan, memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan yang lain dalam industri yang sama. Karena itu, banyak perusahaan mencari perlindungan hukum untuk Brand Branda dengan mendapatkan Brand dagang.
Memahami Brand
Brand adalah aset tidak berwujud yang terdiri dari banyak elemen. Bersama-sama, elemen-elemen ini membantu konsumen mengidentifikasi suatu produk dan memberi Branda alasan untuk membelinya daripada pesaingnya. Brand dapat menyampaikan pesan bahwa produk tersebut lebih efektif, lebih mudah digunakan, rasanya lebih enak, lebih murah, lebih berkelas, lebih keren, atau lebih ramah lingkungan daripada pesaingnya. Hal ini sangat menantang, tentu saja, ketika produk tersebut pada dasarnya identik dengan pesaing yang lebih murah. Advil, misalnya, adalah nama Brand untuk ibuprofen. Melalui iklan dan pengemasan yang efektif, perusahaan induknya berusaha meyakinkan konsumen bahwa ibuprofen Advil adalah pilihan yang lebih baik daripada ibuprofen versi generik yang lebih murah yang ada di rak-rak apotek.
Elemen-elemen Brand
Logo dan slogan suatu produk merupakan elemen dari Brandnya dan dirancang untuk mendukung identitas Brand suatu produk. Slogan Allstate, “Anda berada di tangan yang tepat dengan Allstate,” diperkenalkan pada tahun 1950-an. Slogan ini menunjukkan bahwa pelanggan asuransinya dapat mengandalkan perusahaan ini untuk dapat diandalkan dan kompeten ketika Branda membutuhkan bantuannya. Iklannya memperkuat pesan tersebut. Slogan-slogan lain lebih sulit untuk diterjemahkan, namun tetap menjadi bagian intrinsik dari identitas sebuah Brand. Sejak tahun 1930-an, slogan untuk Kellogg Rice Crispies adalah “Snap! Kresek! Pop!” Slogan ini mengatakan bahwa produk ini menambahkan suara yang menyenangkan untuk sarapan Anda, tetapi juga membangkitkan citra peri ceria yang menjadi juru bicara komersial sereal ini.
Menonjol di Tengah Persaingan
Pemasaran yang sukses membuat Brand perusahaan menjadi yang terdepan dan utama di benak orang, setidaknya pada saat pengambilan keputusan. Itulah mengapa Brand dianggap sebagai salah satu aset perusahaan yang paling berharga dan penting. Brand memiliki nilai moneter yang luar biasa, yang memengaruhi laba dan, bagi perusahaan publik, nilai pemegang saham. Sebuah perusahaan tidak dapat dipisahkan dari Brandnya. Coca-Cola minuman ringan identik dengan Coca-Cola itu sendiri, meskipun perusahaan ini sekarang memiliki Schweppes, Dr. Pepper, dan Hi-C, di antara ratusan Brand lainnya.
Brand-Brand baru menghadapi urgensi yang lebih besar dalam membangun hubungan dengan konsumen. Findstack memperkirakan bahwa situs web sebuah produk hanya memiliki waktu 0,5 milidetik untuk meyakinkan konsumen untuk tetap tinggal atau pergi.
Pertimbangan Khusus
Di era reality show dan media sosial, seseorang dapat menjadi sebuah Brand. Anggota keluarga Kardashian mengembangkan nilai Brand setelah mendapatkan popularitas dari reality show Branda yang sudah berjalan lama. Secara kolektif dan sebagai individu, Branda telah menggunakan nama Branda untuk meluncurkan karier media dan modeling, acara spin-off, kosmetik, parfum, dan lini pakaian dengan sukses.
Sejarah Brand
Konsep branding mungkin sudah ada sejak tahun 2000 SM, ketika para pedagang mulai mempertimbangkan bagaimana Branda dapat menjual barang dagangan Branda dengan lebih efektif. Para pedagang di Babilonia kuno mengembangkan promosi penjualan untuk memikat pelanggan. Para pengrajin memberi Brand atau mengukir simbol-simbol pada barang dagangan Branda untuk menunjukkan asal-usulnya. Para pemilik kedai menggantungkan papan nama yang menarik di luar. Kata “branding” untuk pemasaran produk mungkin mulai digunakan pada abad ke-19 ketika para peternak sapi di Barat mulai menggunakan besi panas untuk menandai ternak Branda dengan inisial atau simbol peternakan. Tujuan awal Branda bukanlah untuk pemasaran, melainkan untuk perlindungan dari hewan-hewan pengerat, namun asosiasi tersebut tetap bertahan. Branding sebagai pemasaran massal mulai digunakan pada abad ke-19, ketika penjual produk seperti tepung mulai memikirkan cara untuk membedakan diri Branda dari para pesaing.
Jenis-jenis Brand
Jenis Brand yang digunakan tergantung pada entitas yang menggunakannya. Berikut ini adalah beberapa bentuk Brand yang paling umum:
- Corporate Brands/ merek Perusahaan: Brand korporat adalah cara bagi perusahaan untuk meningkatkan reputasi Branda dan membedakan diri Branda dari pesaing di industri Branda. Harga, misi, target pasar, dan nilai perusahaan semuanya mencerminkan Brand perusahaan.
- Personal Brands/ Merek Pribadi: Media sosial memungkinkan orang biasa untuk menjadi pemberi pengaruh. Kesuksesan finansial Branda bergantung pada kemampuan Branda untuk menciptakan Brand yang menarik audiens yang ingin dijangkau oleh pengiklan tertentu. Brand pribadi dibangun melalui postingan media sosial, berbagi gambar dan video, dan melakukan pertemuan.
- Product Brands/ Merek Produk: Memperkenalkan produk baru atau mendukung produk yang sudah ada melibatkan penciptaan dan pemeliharaan Brandnya. Pemberian Brand sebuah produk dimulai dengan riset pasar dan mengidentifikasi target pasar yang tepat.
Menciptakan Brand
Ketika sebuah perusahaan ingin menentukan citra publiknya, pertama-tama Branda harus menentukan identitas Brandnya, atau bagaimana Branda ingin dilihat oleh publik. Logo perusahaan mencerminkan pesan, slogan, dan produknya. Tujuannya adalah untuk membuat Brand mudah diingat dan menarik bagi konsumen, atau lebih tepatnya bagi konsumen yang menjadi target perusahaan, apakah itu lajang, pasangan yang memiliki anak kecil, atau pensiunan yang kaya. Perusahaan dapat menggunakan firma desain atau perangkat lunak desain logo untuk menghasilkan ide untuk aspek visual sebuah Brand, seperti logonya. Brand yang sukses secara akurat menggambarkan pesan atau perasaan yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Hal ini menghasilkan kesadaran Brand, atau pengakuan akan keberadaan Brand dan apa yang ditawarkannya. Ketika sebuah Brand telah menciptakan sentimen positif di antara audiens targetnya, perusahaan dikatakan telah membangun ekuitas Brand. Beberapa perusahaan yang memiliki ekuitas Brand dan Brand produk yang sangat dikenal antara lain Disney, Coca-Cola, Ferrari, Apple, dan Nike. Jika dilakukan dengan benar, sebuah Brand akan menghasilkan peningkatan penjualan tidak hanya untuk produk tertentu yang dijual, tetapi juga untuk produk lain yang dijual oleh perusahaan yang sama. Brand yang baik akan menimbulkan kepercayaan, dan, setelah memiliki pengalaman yang baik dengan satu produk, konsumen akan cenderung mencoba produk lain yang terkait dengan Brand yang sama. Fenomena ini dikenal sebagai loyalitas Brand.
Manfaat Brand
Menciptakan Brand memberikan banyak manfaat bagi perusahaan atau individu. Sebuah perusahaan yang berhasil menyampaikan pesannya dapat mendorong dan membangkitkan emosi dalam basis pelanggannya. Konsumen mengembangkan hubungan yang unik dengan perusahaan-perusahaan ini. Perusahaan mengandalkan pelanggan ini untuk membantu menarik pelanggan lainnya. Hal ini membantu perusahaan membangun kepercayaan dan kredibilitas yang memberi Branda keunggulan kompetitif terhadap persaingan. Hal ini juga membantu perusahaan memperkenalkan produk dan layanan baru. Konsumen tetap setia pada Brand yang Branda kenal dan percayai, dan dengan siapa Branda sudah memiliki hubungan. Hal ini membuat Branda lebih mungkin untuk berbelanja ketika produk baru diluncurkan, meskipun harganya lebih mahal. Apple adalah contoh klasik. Perusahaan ini membangun basis pelanggan yang sangat setia yang bersedia mengabaikan label harga yang lebih tinggi yang terkait dengan iMac, MacBook, iPad, atau iPhone karena kesetiaan Branda pada Brand tersebut. Para pelanggannya tidak ragu-ragu untuk mengganti gadget Apple Branda yang sudah ada dengan gadget Apple yang baru saat perusahaan merilisnya.
Kesimpulan
Ketika kita mendengar kata “Brand”, sebagian besar dari kita berpikir tentang logo, slogan, atau tanda pengenal lainnya. Namun itu hanyalah salah satu bagian dari definisi tersebut. Istilah Brand sebenarnya adalah konsep pemasaran tak berwujud yang membantu orang mengenali dan mengidentifikasi sebuah produk dan, paling banter, meraihnya alih-alih salah satu pesaingnya. Brand adalah salah satu aset paling penting dan berharga yang dimiliki perusahaan. Brand dapat membuat atau menghancurkan sebuah perusahaan. Itulah mengapa perusahaan melakukan penelitian ekstensif sebelum meluncurkan produk baru. Branda bekerja untuk mengidentifikasi target pasar untuk produk Branda. Dari sana, setiap aspek konten, desain, dan pemasarannya disesuaikan dengan identitas Brand yang ingin Branda ciptakan untuk pasar tersebut.