Budget Deficit terjadi ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan. Banyak orang menggunakannya sebagai indikator kesehatan keuangan suatu negara. Ini adalah istilah yang lebih sering digunakan untuk merujuk pada pengeluaran dan penerimaan pemerintah daripada bisnis atau individu. Budget Deficit memengaruhi utang nasional, jumlah Budget Deficit tahunan, dan total kumulatif utang suatu negara kepada para kreditor.
Memahami Budget Deficit
Ketika Budget Deficit diidentifikasi, pengeluaran saat ini melebihi pendapatan yang diterima melalui operasi standar. Untuk memperbaiki Budget Deficit negaranya, yang sering disebut sebagai defisit fiskal, pemerintah dapat mengurangi pengeluaran tertentu atau meningkatkan kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Budget Deficit dapat menyebabkan tingkat pinjaman yang lebih tinggi, pembayaran bunga yang lebih tinggi, dan investasi kembali yang rendah, yang akan menghasilkan pendapatan yang lebih rendah pada tahun berikutnya. Kebalikan dari Budget Deficit adalah surplus anggaran. Ketika surplus terjadi, pendapatan melebihi pengeluaran saat ini, sehingga menghasilkan kelebihan dana yang dapat dialokasikan lebih lanjut. Ketika arus masuk sama dengan arus keluar, anggaran dianggap seimbang. Pada awal abad ke-20, hanya sedikit negara industri yang memiliki defisit fiskal yang besar; namun, selama Perang Dunia Pertama, defisit meningkat karena pemerintah meminjam secara besar-besaran dan menguras cadangan keuangan untuk membiayai perang dan pertumbuhan mereka. Defisit pada masa perang dan pertumbuhan ini terus berlanjut hingga tahun 1960-an dan 1970-an, ketika tingkat pertumbuhan ekonomi dunia menurun.
Yang Menyebabkan Budget Deficit
Tingkat perpajakan dan pengeluaran mempengaruhi Budget Deficit pemerintah. Skenario umum yang menyebabkan defisit dengan mengurangi pendapatan dan meningkatkan pengeluaran antara lain:
- Struktur pajak yang mengurangi pajak bagi para penerima gaji tinggi, namun menambah pajak bagi para penerima gaji rendah.
- Peningkatan pengeluaran untuk program-program seperti Jaminan Sosial, Medicare, atau pengeluaran militer.
- Peningkatan subsidi pemerintah untuk industri yang ditargetkan.
- Pemotongan pajak yang mengurangi pendapatan tetapi menyediakan dana bagi perusahaan untuk meningkatkan lapangan kerja.
- PDB yang rendah, atau produk domestik bruto, menghasilkan pendapatan pajak yang lebih rendah.
Budget Deficit dapat terjadi sebagai cara untuk merespons peristiwa dan kebijakan tertentu yang tidak terduga, seperti peningkatan belanja pertahanan setelah serangan teroris 11 September.
Dampak dari Budget Deficit
Budget Deficit mempengaruhi individu, bisnis, dan ekonomi secara keseluruhan. Ketika pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki defisit, pengeluaran untuk program-program seperti Medicare atau Jaminan Sosial dapat dibatasi. Perbaikan infrastruktur juga dapat terpengaruh. Untuk meningkatkan pendapatan, kenaikan pajak dapat terjadi untuk orang yang berpenghasilan tinggi atau perusahaan besar, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinvestasi dalam usaha bisnis baru atau mempekerjakan karyawan baru.
Strategi yang Digunakan untuk Mengurangi Budget Deficit
Negara-negara mengatasi Budget Deficit dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal, seperti mengurangi pengeluaran pemerintah dan meningkatkan pajak. Menentukan strategi terbaik mengenai pengeluaran mana yang harus dipotong atau pajak siapa yang harus dinaikkan sering kali diperdebatkan secara luas. Untuk membiayai program-program pemerintah ketika beroperasi dalam kondisi defisit, pemerintah federal meminjam uang dengan menjual obligasi, surat utang, dan surat berharga lainnya.
Kesimpulan
Budget Deficit adalah keseimbangan negatif antara pengeluaran dan pendapatan pemerintah. Ketika pemerintah membelanjakan lebih banyak daripada pendapatan pajak yang terkumpul, maka terjadilah defisit. Sebaliknya, jika pendapatan yang terkumpul lebih banyak daripada pengeluaran, maka terjadi surplus.