Conflict of Interest terjadi ketika suatu entitas atau individu menjadi tidak dapat diandalkan karena adanya benturan antara kepentingan pribadi (atau kepentingan pribadi) dan tugas atau tanggung jawab profesional. Konflik semacam itu terjadi ketika sebuah perusahaan atau seseorang memiliki kepentingan pribadi-seperti uang, status, pengetahuan, hubungan, atau reputasi-yang membuat tindakan, penilaian, atau pengambilan keputusannya menjadi tidak bias.
Beberapa Contoh Conflict of Interest Dapat Berupa:
– Mewakili anggota keluarga di pengadilan
– Memulai bisnis yang bersaing dengan perusahaan tempat Anda bekerja penuh waktu
– Memberi saran kepada klien untuk berinvestasi di perusahaan yang dimiliki oleh pasangan Anda
– Mempekerjakan kerabat atau teman yang tidak memenuhi syarat
Ketika situasi seperti ini muncul, pihak yang memiliki Conflict of Interest biasanya diminta untuk mengundurkan diri, dan hal ini sering kali diwajibkan secara hukum.
Memahami Conflict of Interest
Conflict of Interest dalam bisnis biasanya mengacu pada situasi di mana kepentingan pribadi seseorang bertentangan dengan kepentingan profesional yang menjadi tanggung jawabnya kepada pemberi kerja atau perusahaan tempat mereka berinvestasi. Conflict of Interest muncul ketika seseorang memilih keuntungan pribadi di atas tugas-tugasnya terhadap organisasi tempat mereka menjadi pemangku kepentingan atau mengeksploitasi posisinya untuk keuntungan pribadi dengan cara tertentu.
Semua anggota dewan perusahaan memiliki tugas fidusia dan kewajiban loyalitas kepada perusahaan yang mereka awasi. Jika salah satu direktur memilih untuk mengambil tindakan yang menguntungkan mereka dengan merugikan perusahaan, mereka merugikan perusahaan dengan Conflict of Interest.
Salah satu contohnya adalah anggota dewan direksi perusahaan asuransi properti yang memberikan suara untuk memberikan premi yang lebih rendah bagi perusahaan yang memiliki kendaraan armada – padahal mereka memiliki perusahaan truk. Bahkan jika pemberian premi yang lebih rendah bukanlah langkah bisnis yang buruk bagi perusahaan asuransi, hal ini masih dapat dianggap sebagai Conflict of Interest karena anggota dewan tersebut memiliki kepentingan khusus atas hasilnya.
Di kalangan hukum, perwakilan oleh pengacara atau pihak yang memiliki kepentingan pribadi dalam hasil persidangan akan dianggap sebagai Conflict of Interest, dan perwakilan tersebut tidak diperbolehkan. Selain itu, hakim yang memiliki hubungan dengan salah satu pihak yang terlibat dalam suatu kasus atau gugatan akan mengundurkan diri untuk memimpin persidangan.
Pertimbangan Khusus
Conflict of Interest dapat menyebabkan konsekuensi hukum serta kehilangan pekerjaan. Namun, jika ada Conflict of Interest yang dirasakan dan orang tersebut belum bertindak jahat, maka orang tersebut dapat dikeluarkan dari situasi atau keputusan yang memungkinkan timbulnya Conflict of Interest. Dengan menggunakan contoh sebelumnya tentang anggota dewan yang memiliki perusahaan truk, mereka dapat dengan mudah menyingkirkan diri mereka sendiri dari semua keputusan yang dapat secara positif atau negatif memengaruhi bisnis pribadi mereka.
Jenis-jenis Conflict of Interest yang Umum
Transaksi pribadi adalah jenis Conflict of Interest yang paling umum terjadi di dunia bisnis. Hal ini terjadi ketika seorang profesional tingkat manajemen menerima transaksi dari organisasi lain yang menguntungkan manajer dan merugikan perusahaan atau klien perusahaan.
Pemberian hadiah juga merupakan Conflict of Interest yang sangat umum. Hal ini terjadi ketika seorang manajer atau pejabat perusahaan menerima hadiah dari klien atau orang yang serupa. Perusahaan biasanya menghindari masalah ini dengan melarang pemberian hadiah dari pelanggan kepada karyawan perorangan.
Situasi yang merepotkan juga dapat muncul ketika, dalam menjalankan tugas profesionalnya, seseorang mengumpulkan informasi rahasia. Setiap informasi jenis ini yang digunakan untuk keuntungan pribadi oleh seorang karyawan merupakan Conflict of Interest yang sangat besar, setidaknya di Amerika Serikat. Industri keuangan terus-menerus bergulat dengan jenis Conflict of Interest ini dalam bentuk perdagangan orang dalam.
Terakhir, mempekerjakan, atau menunjukkan perlakuan yang menguntungkan di tempat kerja kepada kerabat atau pasangan-dikenal sebagai nepotisme-dapat mengakibatkan potensi Conflict of Interest.
Contoh Conflict of Interest di Dunia Nyata
Dalam industri keuangan, masalah keagenan mengacu pada jenis Conflict of Interest di mana agen tidak sepenuhnya mewakili kepentingan terbaik prinsipal mereka. Skandal Enron adalah contoh ekstrem dari masalah keagenan yang menyebabkan runtuhnya salah satu perusahaan terbesar di Amerika Serikat.
Pada tahun 2001, Enron Corporation menyatakan kebangkrutan setelah terungkap bahwa para pemimpin puncak di perusahaan tersebut telah menggunakan akuntansi mark-to-market dan special purpose vehicle (SPV) untuk menyembunyikan kerugian finansial. Hal ini membuat perusahaan tampak lebih menguntungkan daripada yang sebenarnya.
Meskipun para eksekutif Enron memiliki tanggung jawab hukum untuk melindungi kepentingan para pemegang sahamnya, beberapa eksekutif justru terlibat dalam kegiatan ilegal untuk menyamarkan kerugian dan utang perusahaan yang sangat besar. Harga saham turun dari lebih dari $90 per lembar menjadi di bawah $1 per lembar. Beberapa eksekutif didakwa atas tindakan mereka dan akhirnya dipenjara.