BerandaIstilahDemand Curves

Demand Curves

Demand Curves (Kurva Permintaan) adalah representasi grafis dari hubungan antara harga barang atau jasa dan kuantitas yang diminta untuk periode waktu tertentu. Dalam representasi yang umum, harga muncul di sumbu vertikal kiri sementara jumlah yang diminta ada di sumbu horizontal.

Demand Curves tidak terlihat sama untuk setiap produk atau layanan. Ketika harga naik, permintaan umumnya turun untuk hampir semua barang, tetapi penurunannya jauh lebih besar untuk beberapa barang daripada yang lain. Ini adalah cerminan dari elastisitas harga permintaan, sebuah pengukuran perubahan konsumsi suatu produk dalam kaitannya dengan perubahan harganya. Elastisitas permintaan untuk produk bervariasi di antara dan di dalam kategori produk, tergantung pada kemampuan substitusi produk.

Memahami Demand Curves

Seperti disebutkan di atas, Demand Curves adalah grafik yang umum digunakan untuk menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah total barang dan jasa yang diminta selama periode waktu tertentu. Harga biasanya muncul di sumbu y, sedangkan permintaan digambarkan di sumbu x.

Kurva ini umumnya bergerak turun dari kiri ke kanan. Pergerakan ini mengekspresikan hukum permintaan, yang menyatakan bahwa ketika harga komoditas tertentu meningkat, jumlah yang diminta akan menurun selama semua hal lain tetap sama. Perhatikan bahwa formulasi ini menyiratkan bahwa harga adalah variabel independen, dan kuantitas adalah variabel dependen. Di sebagian besar disiplin ilmu, variabel independen muncul pada sumbu horizontal atau sumbu x, tetapi ekonomi adalah pengecualian dari aturan ini. Contohnya, jika harga jagung naik, konsumen akan memiliki insentif untuk membeli lebih sedikit jagung dan mengganti dengan makanan lain, sehingga jumlah total jagung yang diminta konsumen akan turun.

Jenis-jenis Demand Curves

Ada dua jenis Demand Curves: Demand Curves individu dan Market Demand Curve.

Individual Demand Curve (Kurva Permintaan Individu)

Demand Curves individu adalah kurva yang mempelajari hubungan harga-kuantitas untuk konsumen individu, atau berapa banyak produk yang akan dibeli oleh seorang konsumen dengan harga tertentu.

Katakanlah harga sepotong pizza adalah $1,50 dan Joel terbiasa membeli empat potong untuk makan siang setiap hari kerja (4 x $1,50 x 5 = $30). Jika harga turun menjadi $1 per potong, maka empat potong akan menjadi $20 (4 x $1 x 5), dan Joel mungkin akan meminta enam potong, bukan empat potong.

Namun jika harga turun menjadi 75 sen per potong, ia mungkin akan meminta delapan potong sehari. Dengan informasi harga dan jumlah irisan yang akan diminta Joel pada harga tersebut, maka dimungkinkan untuk membuat Demand Curves individu.

Market Demand Curve (Kurva Permintaan Pasar)

Demand Curves menggambarkan permintaan untuk konsumen individu, oleh karena itu disebut Demand Curves individu. Namun, kurva ini tidak memperhitungkan seluruh pasar. Di situlah Market Demand Curve masuk.

Market Demand Curve adalah penjumlahan dari Demand Curves individu di pasar tertentu. Kurva ini menunjukkan jumlah barang yang diminta oleh semua individu pada berbagai titik harga. Perlu diingat bahwa grafik ini tidak menggambarkan apa yang diinginkan konsumen. Sebaliknya, grafik ini menggambarkan barang dan jasa yang akan mereka beli jika mereka memiliki daya beli untuk membelinya.

Menentukan Market Demand Curve semudah menjumlahkan semua Demand Curves individu. Ini kemudian diplot di sepanjang sumbu horizontal atau sumbu x pada grafik. Tidak seperti Demand Curves individu yang umumnya lebih curam, Market Demand Curve cenderung lebih datar. Hal ini karena permintaan di pasar lebih proporsional ketika harga berubah dibandingkan dengan perubahan permintaan individu.

Elastisitas Permintaan

Sejauh mana kenaikan harga menyebabkan penurunan permintaan disebut elastisitas permintaan atau elastisitas harga permintaan. Jika kenaikan harga jagung sebesar 50% menyebabkan jumlah jagung yang diminta turun sebesar 50%, maka elastisitas permintaan jagung adalah 1. Jika kenaikan harga jagung sebesar 50% hanya menurunkan jumlah jagung yang diminta sebesar 10%, maka elastisitas permintaannya adalah 0,2. Elastisitas mengukur bagaimana permintaan bergeser ketika faktor-faktor ekonomi berubah. Ketika permintaan tetap konstan terlepas dari perubahan harga, hal ini disebut inelastisitas.

Demand Curves Elastis

Demand Curves lebih dangkal (lebih dekat ke sumbu horizontal) untuk produk dengan permintaan yang lebih elastis. Barang dengan permintaan yang lebih elastis adalah barang yang perubahan harganya menyebabkan perubahan permintaan yang signifikan. Barang-barang yang elastis termasuk produk mewah dan barang-barang pilihan konsumen, seperti merek permen atau sereal. Barang-barang makanan mudah disubstitusi, dan produk bermerek mudah digantikan oleh barang yang harganya lebih rendah.

Demand Curves Inelastis

Demand Curves untuk barang-barang yang kurang elastis atau inelastis lebih curam (lebih dekat ke sumbu vertikal). Barang yang tidak elastis umumnya adalah barang kebutuhan yang hanya ada sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali. Contoh umum adalah utilitas, obat resep, dan produk tembakau. Permintaan sering kali tetap konstan untuk barang-barang ini meskipun ada perubahan harga.

Faktor-Faktor yang Menggeser Demand Curves

Jika ada faktor selain harga atau kuantitas yang berubah, Demand Curves yang baru perlu dibuat. Sebagai contoh, katakanlah populasi suatu wilayah meledak, sehingga meningkatkan jumlah penduduk yang harus diberi makan. Dalam skenario ini, lebih banyak jagung akan diminta meskipun harganya tetap sama, yang berarti kurva akan bergeser ke kanan (D2) pada grafik di bawah ini. Dengan kata lain, permintaan akan meningkat.

Faktor-faktor lain juga dapat menggeser Demand Curves, seperti perubahan preferensi konsumen. Sebagai contoh:

  • Jika pergeseran budaya menyebabkan pasar menghindari jagung dan lebih memilih kinoa, Demand Curves akan bergeser ke kiri (D3).
  • Jika pendapatan konsumen turun, sehingga mengurangi kemampuan mereka untuk membeli jagung, permintaan akan bergeser ke kiri (D3).
  • Jika harga barang pengganti-dari sudut pandang konsumen-meningkat, konsumen akan membeli jagung sebagai gantinya, dan permintaan akan bergeser ke kanan (D2).
  • Apabila harga barang komplementer, seperti arang untuk memanggang jagung, meningkat, permintaan akan bergeser ke kiri (D3).
  • Apabila harga jagung di masa depan lebih tinggi daripada harga saat ini, permintaan akan bergeser ke kanan untuk sementara waktu (D2), karena konsumen memiliki insentif untuk membeli jagung saat ini sebelum harga naik.

Pengecualian pada Demand Curves

Ada beberapa pengecualian pada aturan yang berlaku pada hubungan antara harga barang dan permintaan. Dua di antaranya adalah barang Giffen dan barang Veblen.

Barang Giffen

Barang Giffen adalah produk non-mewah yang tidak memiliki barang pengganti yang layak-misalnya, makanan pokok, seperti roti atau beras. Singkatnya, permintaan akan barang Giffen meningkat saat harga naik dan turun saat harga turun.

Permintaan untuk barang-barang ini berada di lereng ke atas, yang bertentangan dengan hukum permintaan. Oleh karena itu, respons yang biasa terjadi (kenaikan harga memicu efek substitusi) tidak akan terjadi pada barang Giffen, dan kenaikan harga akan terus mendorong permintaan.

Barang Veblen

Barang Veblen adalah barang yang permintaannya meningkat bahkan ketika harga naik karena sifat eksklusif dan daya tarik produk ini sebagai simbol status. Seperti Demand Curves untuk barang Giffen, barang Veblen memiliki Demand Curves yang miring ke atas (berbeda dengan Demand Curves yang miring ke bawah). Barang Veblen umumnya adalah barang mewah, seperti mobil, kapal pesiar, anggur berkualitas, dan perhiasan desainer, yang berkualitas tinggi dan tidak terjangkau oleh sebagian besar konsumen. Dinamakan sesuai dengan nama ekonom Amerika, Thorstein Veblen, yang terkenal karena memperkenalkan istilah “konsumsi yang mencolok.”

Kesimpulan

Demand Curves adalah tampilan grafis dari perubahan permintaan suatu barang yang diakibatkan oleh perubahan harga dalam periode waktu tertentu. Pada grafik Demand Curves, sumbu vertikal menunjukkan harga dan sumbu horizontal menunjukkan kuantitas yang diminta. Demand Curves dapat menjadi alat bisnis yang berguna karena dapat menunjukkan harga di mana konsumen mulai membeli lebih sedikit atau lebih banyak. Kurva ini juga dapat menunjukkan harga di mana perusahaan dapat mempertahankan permintaan konsumen dan mendapatkan keuntungan yang wajar.

Baca Artikel Lainnya

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya