BerandaIstilahDividend Policy

Dividend Policy

Dividend Policy adalah kebijakan yang digunakan perusahaan untuk menyusun pembayaran dividennya. Sederhananya, Dividend Policy menguraikan bagaimana perusahaan akan membagikan dividennya kepada pemegang sahamnya. Struktur ini memerinci secara spesifik mengenai pembayaran, termasuk seberapa sering, kapan, dan berapa banyak yang didistribusikan. Ada tiga jenis Dividend Policy—stabil, konstan, dan residu—yang masing-masing memiliki manfaatnya sendiri. Dividend Policy tidak bersifat wajib, karena beberapa perusahaan memilih untuk tidak memberi penghargaan kepada pemegang saham dengan dividen.

Bagaimana Dividend Policy Bekerja

Beberapa perusahaan memilih untuk memberi penghargaan kepada pemegang saham biasa mereka dengan membayar dividen. Dividen dibayarkan secara teratur dan biasanya mewakili sebagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini memberikan pemegang saham aliran pendapatan yang teratur, itulah sebabnya saham yang membayar dividen menjadi favorit bagi sebagian investor.

Memiliki Dividend Policy penting bagi perusahaan yang membayar dividen. Ini adalah struktur yang menyoroti beberapa poin penting, termasuk:

  • Seberapa sering dividen dibayarkan (bulanan, triwulanan, atau tahunan)
  • Ketika mereka dibayar
  • Berapa banyak yang harus dibayar pemegang saham

Keputusan ini dibuat oleh tim manajemen perusahaan. Perusahaan juga harus memutuskan faktor apa saja, jika ada, yang mungkin harus diterapkan yang akan mempengaruhi pembayaran dividen. Faktor tambahan yang perlu dipertimbangkan termasuk memberikan pilihan kepada pemegang saham untuk mengambil dividen tunai atau mengizinkan mereka menginvestasikan kembali dengan membeli saham tambahan melalui program investasi kembali dividen (DRIP).

Ada tiga jenis Dividend Policy: Dividend Policy stabil, Dividend Policy konstan, dan Dividend Policy sisa. Hal ini disorot secara lebih rinci di bawah ini. Perusahaan yang memilih untuk tidak membayar dividen kepada pemegang sahamnya tidak memiliki Dividend Policy, karena membayar dividen tidak wajib. Fokus mereka mungkin adalah mengembangkan bisnis dengan menginvestasikan kembali keuntungan mereka.

Jenis Dividend Policy

Dividend Policy Stabil

Dividend Policy yang stabil adalah yang paling mudah dan paling umum digunakan. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memberikan pemegang saham pembayaran dividen yang stabil dan dapat diprediksi setiap tahunnya, yang merupakan hal yang dicari sebagian besar investor. Investor menerima dividen terlepas dari apakah pendapatannya naik atau turun.

Tujuannya adalah untuk menyelaraskan Dividend Policy dengan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan bukan dengan volatilitas pendapatan triwulanan. Pendekatan ini memberikan kepastian lebih kepada pemegang saham mengenai jumlah dan waktu pembagian dividen.

Dividend Policy Konstan

Kelemahan utama dari Dividend Policy yang stabil adalah investor mungkin tidak melihat kenaikan dividen pada tahun-tahun booming. Berdasarkan Dividend Policy konstan, perusahaan membayar persentase dari pendapatannya sebagai dividen setiap tahun. Dengan cara ini, investor mengalami volatilitas penuh pada pendapatan perusahaan. Jika laba naik maka investor akan memperoleh dividen yang lebih besar dan jika laba turun maka investor tidak akan menerima dividen. Kelemahan utama metode ini adalah volatilitas pendapatan dan dividen. Sulit untuk merencanakan keuangan ketika pendapatan dividen sangat fluktuatif.

Kebijakan Residual Dividen

Dividend Policy sisa juga sangat fluktuatif, namun beberapa investor melihatnya sebagai satu-satunya Dividend Policy yang dapat diterima. Dengan Dividend Policy sisa, perusahaan membagikan sisa dividen setelah perusahaan membayar belanja modal (CAPEX) dan modal kerja. Pendekatan ini mudah berubah, namun paling masuk akal dalam kaitannya dengan operasional bisnis. Investor tidak ingin berinvestasi pada perusahaan yang membenarkan peningkatan utangnya dengan kebutuhan membayar dividen.

Contoh Dividend Policy

Kinder Morgan (KMI) mengejutkan dunia investasi ketika pada tahun 2015 mereka memotong pembayaran dividen sebesar 75%, sebuah tindakan yang menyebabkan harga sahamnya anjlok. Namun banyak investor yang menganggap perusahaan ini memiliki pijakan yang kokoh dan membuat keputusan keuangan yang tepat untuk masa depan mereka. Dalam hal ini, pemotongan dividen sebenarnya menguntungkan perusahaan. Enam bulan setelah pemotongan tersebut, Kinder Morgan melihat harga sahamnya naik hampir 25%. Pada awal tahun 2019, perusahaan kembali menaikkan pembayaran dividen sebesar 25%, yang membantu memperkuat kembali kepercayaan investor terhadap perusahaan energi tersebut.

Kesimpulan

Saham yang membayar dividen dapat memberi Anda aliran pendapatan tetap sekaligus menambah nilai pada portofolio Anda. Namun sebelum Anda terjun, pastikan Anda meninjau Dividend Policy perusahaan tertentu. Kebijakan-kebijakan ini ditetapkan oleh manajemen perusahaan dan menyoroti berapa banyak yang harus dibayar, kapan, dan seberapa sering.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru