BerandaIstilahEgalitarianism

Egalitarianism

Egalitarianism/ Egalitarianisme adalah perspektif filosofis yang menekankan kesetaraan dan perlakuan setara antar gender, agama, status ekonomi, dan keyakinan politik. Egalitarianism mungkin berfokus pada ketimpangan dan distribusi pendapatan, yang merupakan tema yang mempengaruhi perkembangan berbagai teori ekonomi dan politik. Egalitarianism juga dapat melihat bagaimana individu diperlakukan berdasarkan hukum. Karl Marx menggunakan Egalitarianism sebagai titik awal dalam penciptaan filsafat Marxisnya, dan John Locke mempertimbangkan Egalitarianism ketika ia mengusulkan bahwa individu memiliki hak alamiah.

Memahami Egalitarianism

Salah satu prinsip utama Egalitarianism adalah bahwa semua orang pada dasarnya setara. Setiap orang harus diperlakukan sama dan mempunyai kesempatan dan akses yang sama dalam masyarakat. Egalitarianism dapat ditinjau dari perspektif sosial yang mempertimbangkan cara-cara untuk mengurangi kesenjangan ekonomi atau perspektif politik yang mempertimbangkan cara-cara untuk menjamin perlakuan dan hak yang sama bagi beragam kelompok masyarakat.

Jenis-Jenis Egalitarianism

Para filsuf membagi Egalitarianism menjadi beberapa jenis.

Egalitarianism ekonomi

Para pendukung Egalitarianism ekonomi atau Egalitarianism material percaya bahwa setiap anggota masyarakat harus memiliki akses yang sama terhadap kekayaan dan kemampuan untuk menghasilkan uang, baik melalui investasi, usaha wirausaha, atau pendapatan dari pekerjaan, dan hal ini harus berarti setiap orang memiliki tingkat kesejahteraan yang sama. pendapatan dan uang. Cara berpikir ini menjadi dasar bagi Marxisme dan sosialisme

Memulai bisnis dapat dilakukan oleh siapa saja dan merupakan peluang untuk menghasilkan uang. Pengusaha biasanya akan mencari pembiayaan dan menginvestasikan modalnya dalam suatu perusahaan bisnis. Sedangkan pelanggan mempunyai kesempatan yang sama untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Mereka mempunyai pilihan yang sama dalam menanggapi harga dan kualitas barang atau jasa perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai suatu pembelian.

Ada beberapa hal yang membatasi Egalitarianism ekonomi dalam masyarakat pasar bebas. Jumlah uang beredar, inflasi, kurangnya lapangan kerja, dan harga konsumen dapat membatasi aktivitas ekonomi bagi masyarakat yang kekurangan kekayaan. Kendala hukum juga mempengaruhi Egalitarianism ekonomi.

Egalitarianism hukum

Egalitarianism hukum adalah prinsip bahwa setiap orang tunduk pada hukum yang sama, artinya tidak ada kelompok yang mempunyai perlindungan hukum yang unik terhadap kelompok lain.

Egalitarianism moral

Egalitarianism moral adalah gagasan bahwa semua umat manusia harus memiliki rasa hormat dan kepedulian yang sama terhadap orang lain. Ini adalah gagasan bahwa umat manusia saling terhubung dan setiap orang berhak atas hak asasi manusia. Tentu saja, definisi kesetaraan dan keadilan bisa berbeda-beda dan bergantung pada masing-masing individu, sehingga sulit untuk menegakkan Egalitarianism yang sejati.

Egalitarianism politik

Orang-orang yang percaya pada Egalitarianism politik menganut demokrasi, menuntut agar setiap orang mempunyai kedudukan yang sama dalam hal kekuasaan pemerintahan. Egalitarianism politik berpendapat bahwa setiap individu memiliki kekuatan sosial atau pengaruh yang sama terhadap politik dalam pekerjaan, pemerintahan, dan kehidupan sehari-hari. Misalnya, kepala sekolah mempunyai wewenang terhadap guru dan stafnya untuk menentukan pilihan sekolah dan kelas. Namun, di bawah Egalitarianism politik, setiap pendidik di sekolah akan memiliki tingkat otoritas dan kekuasaan yang sama.

Egalitarianism rasial

Egalitarianism rasial adalah gagasan bahwa setiap orang harus memiliki rasa hormat yang sama terhadap satu sama lain tanpa memandang ras atau etnis mereka.

Egalitarianism gender

Egalitarianism gender meyakini bahwa laki-laki dan perempuan, apa pun gendernya, adalah setara dan harus diperlakukan setara.Egalitarianism gender mendukung persamaan hak, peran, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Hal ini tidak mendukung gagasan bahwa ada “pekerjaan perempuan” dan “pekerjaan laki-laki” atau peran spesifik gender dalam bisnis dan rumah tangga. Dalam masyarakat yang menganut paham kesetaraan gender dalam keluarga, orang tua mempunyai peran yang setara dalam struktur keluarga.

Kesimpulan

Egalitarianism adalah keyakinan filosofis terhadap kesetaraan manusia, dan menekankan perlakuan setara antar gender, agama, status ekonomi, dan keyakinan politik. Hal ini dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial, dan hukum. Egalitarianism ekonomi menganjurkan akses yang setara terhadap kekayaan. Pada intinya, Egalitarianism menyatakan bahwa semua orang pada dasarnya setara.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru