Expenditure Method adalah sistem penghitungan produk domestik bruto(PDB)/ gross domestic product (GDP) yang menggabungkan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto. Ini adalah cara paling umum untuk memperkirakan GDP. Aturan ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang dibelanjakan oleh sektor swasta, termasuk konsumen dan perusahaan swasta, serta pemerintah di dalam negara tertentu, harus berjumlah total nilai seluruh barang jadi dan jasa yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Metode ini menghasilkan GDP nominal, yang kemudian harus disesuaikan dengan inflasi untuk menghasilkan GDP riil. Expenditure Method dapat dibandingkan dengan pendekatan pendapatan untuk menghitung GDP.
Bagaimana Expenditure Method Bekerja
Pengeluaran adalah acuan pengeluaran. Dalam ilmu ekonomi, istilah lain untuk belanja konsumen adalah permintaan. Total pengeluaran, atau permintaan, dalam perekonomian dikenal sebagai permintaan agregat. Inilah sebabnya mengapa rumus GDP sebenarnya sama dengan rumus menghitung permintaan agregat. Oleh karena itu, permintaan agregat dan pengeluaran GDP harus turun atau naik secara bersamaan.
Namun, kesamaan ini secara teknis tidak selalu terjadi di dunia nyata—terutama ketika melihat GDP dalam jangka panjang. Permintaan agregat jangka pendek hanya mengukur total output untuk satu tingkat harga nominal, atau rata-rata harga saat ini di seluruh spektrum barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Permintaan agregat hanya sama dengan GDP dalam jangka panjang setelah disesuaikan dengan tingkat harga.
Expenditure Method adalah pendekatan yang paling banyak digunakan untuk memperkirakan GDP, yang merupakan ukuran output perekonomian yang diproduksi di dalam batas negara tanpa memandang siapa yang memiliki sarana produksi. GDP dalam metode ini dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran barang dan jasa akhir. Ada empat pengeluaran agregat utama yang digunakan untuk menghitung GDP: konsumsi rumah tangga, investasi oleh dunia usaha, pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa, dan ekspor neto, yang sama dengan ekspor dikurangi impor barang dan jasa.
Rumus Expenditure GDP /PDB Pengeluaran adalah:
GDP =C+I+G+(X−M)
Di mana:
C=Belanja konsumen atas barang dan jasa (Consumer spending on goods and services)
I = Pengeluaran investor untuk barang modal usaha (Investor spending on business capital goods)
G=Belanja pemerintah untuk barang dan jasa public (Government spending on public goods and services)
X = ekspor
M = impor
Komponen Utama Expenditure Method
Di Amerika Serikat, komponen yang paling dominan dalam penghitungan GDP berdasarkan Expenditure Method adalah belanja konsumen, yang menyumbang sebagian besar GDP AS. Konsumsi biasanya dipecah menjadi pembelian barang tahan lama (seperti mobil dan komputer), barang tidak tahan lama (seperti pakaian dan makanan), dan jasa.
Komponen kedua adalah belanja pemerintah, yang mewakili pengeluaran otoritas negara bagian, lokal, dan federal untuk barang dan jasa pertahanan dan non-pertahanan, seperti persenjataan, layanan kesehatan, dan pendidikan.
Investasi bisnis adalah salah satu komponen paling fluktuatif dalam perhitungan GDP. Ini mencakup pengeluaran modal oleh perusahaan atas aset dengan masa manfaat masing-masing lebih dari satu tahun, seperti real estat, peralatan, fasilitas produksi, dan pabrik.
Komponen terakhir yang termasuk dalam pendekatan pengeluaran adalah ekspor neto, yang mewakili pengaruh perdagangan barang dan jasa luar negeri terhadap perekonomian.
Expenditure Method vs. Metode Pendapatan/ Income Method
Pendekatan pendapatan untuk mengukur produk domestik bruto didasarkan pada realitas akuntansi bahwa semua pengeluaran dalam suatu perekonomian harus sama dengan total pendapatan yang dihasilkan oleh produksi seluruh barang dan jasa ekonomi. Hal ini juga mengasumsikan bahwa ada empat faktor produksi utama dalam suatu perekonomian dan semua pendapatan harus dialirkan ke salah satu dari empat sumber tersebut. Oleh karena itu, dengan menjumlahkan semua sumber pendapatan, perkiraan cepat dapat dibuat mengenai total nilai produktif kegiatan ekonomi selama suatu periode. Penyesuaian kemudian harus dilakukan untuk pajak, depresiasi, dan pembayaran faktor asing.
Perbedaan utama antara masing-masing pendekatan adalah titik awalnya. Pendekatan pengeluaran dimulai dengan uang yang dibelanjakan untuk barang dan jasa. Sebaliknya, pendekatan pendapatan dimulai dengan pendapatan yang diperoleh (upah, sewa, bunga, keuntungan) dari produksi barang dan jasa.
Batasan Pengukuran GDP
GDP, yang dapat dihitung dengan menggunakan berbagai metode, termasuk pendekatan pengeluaran, seharusnya mengukur standar hidup dan kesehatan perekonomian suatu negara. Kritikus, seperti ekonom pemenang Hadiah Nobel Joseph Stiglitz, memperingatkan bahwa GDP tidak boleh dianggap sebagai indikator kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, karena GDP mengabaikan faktor-faktor penting yang membuat orang bahagia.
Misalnya, meskipun GDP mencakup pengeluaran moneter oleh sektor swasta dan pemerintah, GDP tidak mempertimbangkan keseimbangan kehidupan kerja atau kualitas hubungan antarpribadi di suatu negara.