Apa itu Headline Effect?
Headline effect mengacu pada efek berita negatif di media populer terhadap perusahaan atau perekonomian. Banyak ekonom percaya bahwa headline berita negatif membuat konsumen lebih enggan membelanjakan uangnya.
Memahami Headline Effect
Perpanjangan dari Headline Effect
Entah dibenarkan atau tidak, reaksi publik investor terhadap headline berita dapat menjadi sangat dramatis dan tidak proporsional jika dibandingkan dengan reaksi terhadap berita baik di berita utama. Oleh karena itu, ketika lembaga pemerintah atau bank sentral merilis laporan ekonomi yang kurang baik, pedagang, investor, dan anggota masyarakat yang berinvestasi dapat bereaksi secara tidak proporsional terhadap berita buruk tersebut dengan mengonversi, menjual, atau menarik dana dari saham, mata uang, atau investasi lain yang terpengaruh. Meskipun reaksi pasar ini, sampai batas tertentu, adalah wajar dan diharapkan, headline effect dapat mempercepat dan memperburuk tingkat keparahan reaksi pasar dengan membawa berita buruk ke permukaan dalam benak publik perdagangan.
Kemungkinan Penyebab dari Headline Effect
Para ekonom dan pengamat pasar telah mengajukan beberapa penjelasan yang mungkin untuk headline effect. Kemungkinan besar, ada kombinasi berbagai faktor yang berperan, tetapi berikut ini beberapa kemungkinan. Pertama, sensasionalisme media mungkin bertanggung jawab atas headline effect. Media tahu bahwa berita buruk menjual dan berita utama yang menarik perhatian menghasilkan lebih banyak klik dan tampilan halaman, sehingga berita negatif cenderung ditampilkan dan dipromosikan lebih banyak. Orang secara alami akan lebih memperhatikan dan bereaksi lebih kuat terhadap berita yang disiarkan secara luas, sering, atau menonjol oleh outlet berita.
Kedua, penghindaran risiko dan penghindaran kerugian mungkin juga bertanggung jawab atas headline effect. Kebanyakan orang cenderung menimbang potensi bahaya, risiko, dan kerugian lebih berat dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat dengan mudah berarti bahwa orang akan lebih cenderung bertindak berdasarkan berita negatif daripada berita positif.
Terakhir, faktor institusional yang membuat perilaku bisnis dan fidusia menjadi lebih berhati-hati mungkin juga bertanggung jawab atas headline effect. Ini termasuk hal-hal seperti prinsip akuntansi dasar konservatisme atau aturan kehati-hatian yang harus diikuti oleh dana institusional tertentu seperti dana pensiun.
Contoh Headline Effect
Contoh dari headline effect adalah liputan media yang luas mengenai dampak kenaikan harga bensin terhadap konsumen. Beberapa ekonom percaya bahwa semakin banyak perhatian yang diberikan pada kenaikan kecil dalam harga bensin, semakin besar kemungkinan konsumen akan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang diskresioner mereka. Headline effect dapat dianggap sebagai perbedaan antara penurunan pengeluaran diskresioner yang dapat dibenarkan secara rasional berdasarkan fundamental ekonomi dan yang terjadi murni sebagai akibat dari liputan berita.
Contoh lain dari headline effect adalah efek krisis utang Yunani terhadap nilai euro. Krisis ekonomi di Yunani dianggap telah melemahkan euro secara signifikan, meskipun faktanya ekonomi Yunani hanya menyumbang 2% dari keseluruhan produktivitas ekonomi zona euro. Reaksi publik terhadap berita buruk mengenai ekonomi Yunani tidak hanya mempengaruhi zona euro, tetapi juga negara-negara di luar zona euro, seperti Inggris, yang sangat bergantung pada perdagangan dengan zona euro untuk mendukung ekonomi mereka sendiri. Beberapa orang mengatakan bahwa headline effect-nya bisa sama drastisnya dengan merusak masa depan euro dan Uni Eropa itu sendiri.