Held Order adalah perintah pasar yang memerlukan eksekusi segera untuk pemenuhan segera. Hal ini dapat dibedakan dengan perintah yang tidak ditahan, yang memberikan waktu dan keleluasaan harga bagi pialang untuk mencoba dan mendapatkan pemenuhan yang lebih baik bagi pelanggan.
Memahami Held Order
Dalam kebanyakan kasus, perdagangan diharapkan akan dieksekusi pada penawaran terbaik untuk perintah beli atau pada penawaran terbaik untuk perintah jual. Perintah pasar adalah contoh umum dari Held Order. Saat memenuhi Held Order, pedagang memiliki sedikit keleluasaan dalam menemukan harga karena waktu terbatas. Biasanya, mereka akan diminta untuk mencocokkan penawaran tertinggi atau penawaran terendah untuk memfasilitasi transaksi segera.
Misalnya, jika spread pasar bid-ask di Apple Inc. (AAPL) adalah $156,90 / $157,00 dan pedagang menerima Held Order untuk membeli 100 saham, mereka akan menempatkan perintah beli pada harga penawaran $157,00, yang akan segera dieksekusi dalam kondisi pasar normal. Held Order digunakan oleh investor yang perlu mengubah eksposur mereka terhadap saham tertentu dan ingin perintah mereka dieksekusi tanpa penundaan.
Ada kalanya menempatkan Held Order tidaklah disarankan. Salah satu contohnya adalah ketika Anda bertransaksi pada saham yang tidak likuid. Misalkan saham berkapitalisasi kecil memiliki spread pasar bid-ask yang lebar sebesar $1,50/$2,25. Seorang pedagang yang menggunakan Held Order dipaksa untuk membayar spread 33,3% ($0,75/$2,25) untuk mendapatkan eksekusi yang cepat. Dalam hal ini, pedagang mungkin mendapatkan harga yang lebih baik jika mereka menggunakan kebijaksanaan dan duduk di atas bid dan secara bertahap meningkatkan harga pesanan untuk menarik penjual keluar dari tempat persembunyian. Tentu saja, spread 33,3% mungkin merupakan harga yang wajar untuk dibayarkan jika pedagang memainkan breakout atau menutup posisi yang merupakan kesalahan fat finger sejak awal.
Penggunaan Held Order
Sebagian besar investor ingin mendapatkan harga terbaik, tetapi ada tiga situasi yang ideal untuk menggunakan held order:
- Trading Breakout — Sebuah held order dapat digunakan untuk memasuki pasar pada breakout jika trader menginginkan entri segera ke saham dan tidak khawatir tentang biaya slippage. Slippage terjadi jika pembuat pasar mengubah spread untuk keuntungan mereka setelah menerima market order. Pada saham yang bergerak cepat, trader sering kali siap membayar slippage untuk memastikan mereka menerima pengisian instan.
- Menutup Posisi Kesalahan — Trader dapat menempatkan held order untuk membatalkan posisi kesalahan yang ingin mereka tutup segera untuk mengurangi risiko penurunan. Misalnya, seorang investor mungkin menyadari bahwa mereka telah membeli saham yang salah dan akan menempatkan held order untuk segera membalikkan posisi sebelum mereka membeli sekuritas yang benar.
- Hedging — Jika seorang trader terlibat dalam hedged order, hedge harus diisi sesegera mungkin setelah posisi awal ditetapkan sehingga harga instrumen hedging tidak berubah sehingga tidak lagi menjadi hedging yang efektif. Sebuah held order akan berguna dalam memfasilitasi hal ini.