BerandaIstilahHire Purchase Agreements

Hire Purchase Agreements

Apa itu Hire Purchase Agreement?

Istilah hire purchase merujuk pada pengaturan untuk membeli barang mahal. Dalam Hire Purchase Agreement, pembeli membayar uang muka awal dan melunasi sisa saldo ditambah bunga secara angsuran. Istilah ini umum digunakan di Inggris Raya dan lebih dikenal sebagai installment plan di Amerika Serikat, meskipun ada perbedaan kecil antara keduanya.

Cara Kerja Hire Purchase Agreement

Sebuah Hire Purchase Agreement adalah jenis perjanjian kredit antara pembeli dan penjual. Orang biasanya membuat kontrak ini untuk membeli produk. Setelah pembayaran awal, pembeli melanjutkan pembayaran angsuran hingga total harga pembelian lunas. Pada titik ini, pembeli menjadi pemilik produk tersebut.

Perjanjian ini mirip dengan transaksi sewa-beli karena memberikan penyewa opsi untuk membeli kapan saja selama perjanjian berlangsung, seperti pada sewa-beli mobil. Seperti sewa-beli, hire purchase dapat menguntungkan konsumen dengan kredit buruk dengan menyebarkan biaya barang mahal yang sebaliknya tidak mampu mereka beli, dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Karena kepemilikan tidak dialihkan hingga akhir perjanjian, Hire Purchase Agreement memberikan perlindungan lebih kepada penjual dibandingkan metode penjualan atau leasing lainnya untuk barang yang tidak dijamin. Hal ini karena barang dapat lebih mudah diambil kembali jika pembeli tidak dapat memenuhi pembayaran.

Pertimbangan Khusus 

Seperti yang disebutkan di atas, Hire Purchase Agreement digunakan di Inggris dan dikenal di AS, tetapi dikenal sebagai rencana cicilan. Meskipun terlihat sama, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Sebagai contoh:

  • Dengan beberapa rencana cicilan, pembeli mendapatkan hak kepemilikan segera setelah mereka menandatangani kontrak dengan penjual.
  • Dengan Hire Purchase Agreement, kepemilikan barang tidak secara resmi dialihkan kepada pembeli sampai semua pembayaran telah diselesaikan.

Kelebihan dan Kekurangan dari Hire Purchase Agreements

Kelebihan 

Seperti leasing, Hire Purchase Agreement memungkinkan perusahaan dengan modal kerja yang kurang efisien untuk menggunakan aset. Hal ini juga dapat lebih efisien secara pajak dibandingkan pinjaman standar karena pembayarannya dicatat sebagai biaya—meskipun penghematan apa pun akan diimbangi dengan manfaat pajak dari depresiasi.

Bisnis yang membutuhkan mesin mahal, seperti konstruksi, manufaktur, persewaan alat berat, percetakan, angkutan jalan, transportasi, dan teknik, dapat menggunakan Hire Purchase Agreement, begitu juga dengan startup yang memiliki sedikit agunan untuk membangun jalur kredit.

Hire Purchase Agreement dapat meningkatkan rasio pengembalian modal yang digunakan (ROCE) dan pengembalian aset (ROA) perusahaan. Hal ini karena perusahaan tidak perlu menggunakan banyak utang untuk membayar aset.

Kekurangan

Perjanjian Hire Purchase Agreement biasanya terbukti lebih mahal dalam jangka panjang dibandingkan dengan pembayaran penuh untuk pembelian aset. Hal ini disebabkan oleh biaya bunga yang jauh lebih tinggi. Bagi bisnis, Hire Purchase Agreement juga dapat berarti lebih banyak kompleksitas administrasi.

Selain itu, sistem sewa beli dan cicilan dapat menggoda individu maupun perusahaan untuk membeli barang yang melebihi kemampuan mereka. Mereka juga bisa berakhir dengan membayar tingkat bunga yang sangat tinggi, yang tidak harus dinyatakan secara eksplisit.

Pengaturan sewa-untuk-memiliki (rent-to-own) juga dikecualikan dari Undang-Undang Kebenaran dalam Kredit (Truth in Lending Act) karena dianggap sebagai perjanjian sewa, bukan perpanjangan kredit.

Pembeli dalam Hire Purchase Agreement dapat mengembalikan barang, sehingga perjanjian awal menjadi batal selama mereka telah melakukan pembayaran minimum yang disyaratkan. Namun, pembeli mengalami kerugian besar pada barang yang dikembalikan atau disita, karena mereka kehilangan jumlah yang telah dibayarkan untuk pembelian hingga saat itu.

Pro

  • Memungkinkan pembelian barang bernilai tinggi
  • Mencegah pengeluaran uang tunai dalam jumlah besar
  • Meningkatkan ROA dan ROCE perusahaan

Kontra

  • Biaya keseluruhan yang lebih tinggi
  • Kepemilikan tidak akan beralih sampai semua pembayaran diselesaikan
  • Potensi kehilangan modal jika barang dikembalikan sebelum kontrak selesai
  • Kompleksitas administratif yang meningkat

Kontrak-kontrak Hire Purchase Agreement 

Terlepas dari pihak-pihak yang terlibat, beberapa faktor kunci umumnya selalu ada dalam setiap kontrak Hire Purchase Agreement. Agar dapat ditegakkan secara hukum, kontrak-kontrak ini harus mencakup:

  • Nama dan alamat pembeli dan penjual
  • Tanggal perjanjian
  • Barang yang dimaksud beserta deskripsi
  • Harga pembelian, jumlah setiap pembayaran cicilan, dan jumlah pembayaran terakhir
  • Tanggal pembayaran
  • Tingkat persentase tahunan (APR)
  • Biaya dan biaya tambahan yang mungkin berlaku

Kontrak harus menyebutkan bahwa mereka adalah Hire Purchase Agreement dan menunjukkan periode penarikan. Misalnya, penjual dapat memungkinkan pembeli untuk membatalkan perjanjian dalam waktu 15 hari setelah menerima kontrak.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru