Apa itu Hot IPO?
Istilah Hot IPO merujuk pada penawaran umum perdana yang memiliki permintaan yang signifikan. Hot IPO ini populer, menarik perhatian yang luar biasa dari para investor dan media bahkan sebelum perusahaan melantai di bursa. Hype dan perhatian ini umumnya menyebabkan lonjakan harga saham yang signifikan setelah perusahaan go public.
Hot IPO bisa berisiko, terutama ketika berinvestasi di perusahaan yang belum memiliki rekam jejak keberhasilan yang terbukti.
Cara Kerja Hot IPO
Perusahaan swasta yang ingin go public seringkali melakukannya dengan mengeluarkan saham melalui penawaran umum perdana (IPO). Mereka dapat mengumpulkan sejumlah uang yang besar dalam waktu singkat, terutama jika penawaran tersebut menarik perhatian publik dan menjadi IPO yang “Hot”. IPO memberi kesempatan bagi perusahaan swasta untuk mendapatkan keuntungan dari permintaan publik atas saham mereka.
Langkah pertama adalah perusahaan harus menemukan setidaknya satu bank investasi yang akan bertindak sebagai penjamin emisi. Penjamin emisi ini memasarkan IPO, membantu perusahaan menentukan harga per saham. Bank-bank ini mengambil sejumlah saham yang akan mereka tawarkan kepada pembeli mereka, yang bisa berupa investor institusional atau ritel. Bank akan mengumpulkan sebagian dari hasil penjualan sebagai biaya, yang disebut dengan underwriting spread.
IPO dianggap “Hot” jika dan ketika penawaran ini menarik perhatian besar dari media, yang dapat menyebabkan banyak minat dari investor. Dengan melalui proses Hot IPO, perusahaan dapat mengumpulkan banyak modal dalam waktu singkat. Hal ini memungkinkan mereka untuk melunasi utang, mendanai operasional, dan menyisihkan uang untuk pertumbuhan di masa depan.
Permintaan yang meningkat terhadap saham dalam Hot IPO seringkali menyebabkan lonjakan tajam dalam harga saham segera setelah saham mulai diperdagangkan. Kenaikan harga yang tiba-tiba ini seringkali tidak berkelanjutan, yang berarti harga akan turun. Pola ini dapat memiliki dampak besar pada pasar itu sendiri.
Pergerakan harga yang tajam dapat mempengaruhi pemegang saham awal setelah perdagangan dibuka di pasar sekunder. Penjamin emisi mungkin memberikan perlakuan istimewa kepada klien bernilai tinggi ketika menawarkan saham dalam Hot IPO, sehingga mereka menanggung beberapa risiko jika mereka menetapkan harga saham terlalu tinggi.
Pertimbangan Khusus
Hot IPO menarik bagi investor yang memperkirakan bahwa permintaan saham akan melebihi jumlah saham yang ditawarkan. Hot IPO dengan permintaan yang lebih besar daripada pasokan dianggap kelebihan permintaan (oversubscribed), menjadikannya sasaran bagi spekulan jangka pendek serta mereka yang melihat peluang jangka panjang untuk memegang saham tersebut.
Karena Hot IPO kemungkinan besar akan kelebihan permintaan, perusahaan sering kali memungkinkan underwriter mereka untuk meningkatkan ukuran penawaran guna mengakomodasi lebih banyak investor dan menghasilkan lebih banyak uang.
Underwriter harus menyeimbangkan ukuran IPO dengan harga yang tepat untuk tingkat minat pada penawaran tersebut. Jika dilakukan dengan benar, penyeimbangan ini akan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan dan bank underwriter-nya.
Jika Hot IPO merupakan penawaran yang kurang dihargai (underpriced), biasanya akan terjadi lonjakan harga yang cepat setelah saham mulai diperdagangkan di pasar dan pasar menyesuaikan diri dengan permintaan yang tinggi terhadap saham tersebut. Penetapan harga IPO yang terlalu tinggi (overpricing) dapat menyebabkan penurunan harga yang cepat, meskipun harga yang lebih tinggi menguntungkan bank underwriter yang menerbitkan saham karena mereka hanya menghasilkan uang dari penerbitan awal.
Contoh Hot IPO
Penawaran umum perdana (IPO) Facebook pada awalnya dianggap sebagai Hot IPO yang menarik. Pada awal 2012, para analis memperkirakan bahwa IPO yang telah lama ditunggu ini, yang berupaya mengumpulkan sekitar $10,6 miliar dengan menjual lebih dari 337 juta saham pada harga $28 hingga $35 per saham, dapat menarik minat yang signifikan dari para investor.
Para analis tersebut memprediksi bahwa IPO ini akan mengalami oversubscribed.
Ketika pasar dibuka pada 18 Mei 2012, minat investor menunjukkan permintaan yang lebih tinggi untuk saham perusahaan daripada yang ditawarkan. Untuk memanfaatkan oversubscription dari Hot IPO ini dan memenuhi permintaan investor, Facebook meningkatkan jumlah saham menjadi 421 juta. Namun, mereka juga menaikkan kisaran harga menjadi $34 hingga $38 per saham.
Facebook dan para underwriter-nya secara efektif meningkatkan baik pasokan maupun harga saham untuk memenuhi permintaan, sehingga mengurangi oversubscription mereka.
Namun, segera jelas bahwa Facebook tidak mengalami oversubscription pada harga IPO-nya, karena sahamnya turun drastis dalam empat bulan pertama perdagangan. Saham tersebut tidak pernah diperdagangkan di atas harga IPO hingga 31 Juli 2013.