BerandaIstilahJapanese Government Bond (JGB)

Japanese Government Bond (JGB)

Japanese Government Bond (JGB) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Jepang. Pemerintah membayar bunga atas obligasi tersebut hingga tanggal jatuh tempo. Pada tanggal jatuh tempo, harga penuh obligasi dikembalikan kepada pemegang obligasi. Japanese Government Bond memainkan peran penting dalam pasar sekuritas keuangan di Jepang.

Pengertian Japanese Government Bond (JGB)

Japanese Government Bond (JGB) memiliki jatuh tempo yang bervariasi mulai dari 2 tahun hingga 40 tahun. Pembayaran kupon tetap ditentukan pada saat penerbitan dan dibayarkan secara setengah tahunan hingga sekuritas tersebut jatuh tempo.

Ada empat jenis Japanese Government Bond (JGB):

  • Obligasi umum, seperti obligasi konstruksi dan obligasi pembiayaan utang.
  • Obligasi Program Pinjaman dan Investasi Fiskal (FILP), yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dana untuk investasi Dana Pinjaman Fiskal.
  • Obligasi rekonstruksi.
  • Obligasi pendanaan kembali.

Pertimbangan Khusus

Penurunan likuiditas di pasar JGB telah diamati dalam beberapa tahun terakhir karena tindakan moneter agresif dari bank sentral—Bank Jepang (BoJ). Pada tahun 2013, Bank Jepang mulai membeli Japanese Government Bond senilai miliaran dolar, membanjiri perekonomian dengan uang tunai dalam upaya untuk mendorong tingkat inflasi tahunan yang rendah di negara itu menuju target 2%. Untuk menjaga imbal hasil JGB sepuluh tahun mendekati nol, kenaikan imbal hasil obligasi ini memicu aksi beli dari BoJ. Pada tahun 2020, bank sentral memiliki lebih dari 48% Japanese Government Bond.

Ada hubungan terbalik antara suku bunga dan harga obligasi, yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar. Pembelian JGB dalam jumlah besar meningkatkan permintaan obligasi, yang menyebabkan kenaikan harga obligasi. Kenaikan harga tersebut menekan imbal hasil obligasi, yang merupakan elemen penting dari kebijakan pengendalian kurva imbal hasil (YCC) bank sentral yang sangat longgar, yang dirancang untuk membantu meningkatkan laba yang dapat diperoleh bank-bank Jepang dari peminjaman uang.

Bank Jepang menerapkan pengendalian kurva imbal hasil pada tahun 2016 dalam upaya untuk mempertahankan imbal hasil pada JGB sepuluh tahunnya pada angka nol dan untuk menajamkan kurva imbal hasil. Kurva imbal hasil menajam ketika selisih antara suku bunga jangka pendek, yang negatif di Jepang, dan suku bunga jangka panjang meningkat. Selisih suku bunga yang lebih lebar menciptakan peluang untuk melakukan arbitrase laba, yang menguntungkan bagi bank-bank di Jepang.

Pada tahun 2021, Bank Jepang mengurangi pembelian obligasinya dan mulai mengumumkan pembelian pada jadwal triwulanan, bukan bulanan. Kabarnya hal ini terjadi karena kebijakan yang secara agresif menargetkan imbal hasil 0% telah menyebabkan perdagangan yang stagnan di pasar obligasi. Dengan mengurangi intervensi di pasar obligasi, bank berharap dapat mendorong perdagangan yang lebih aktif.

Japanese Government Bond (JGB) vs. Obligasi Pemerintah AS

Japanese Government Bond (JGB) sangat mirip dengan surat berharga pemerintah AS. Obligasi ini sepenuhnya didukung oleh pemerintah Jepang, sehingga menjadikannya investasi yang sangat populer di kalangan investor berisiko rendah dan investasi yang bermanfaat di kalangan investor berisiko tinggi sebagai cara untuk menyeimbangkan faktor risiko portofolio mereka. Seperti obligasi tabungan AS, obligasi ini memiliki tingkat kredit dan likuiditas yang tinggi, yang semakin menambah popularitasnya. Lebih jauh lagi, harga dan imbal hasil saat JGB diperdagangkan digunakan sebagai tolok ukur untuk menilai utang lain yang lebih berisiko di negara tersebut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga