Exogenous Growth, yang merupakan prinsip utama teori ekonomi neoklasik, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi didorong oleh kemajuan teknologi yang tidak bergantung pada kekuatan ekonomi.
Memahami Exogenous Growth
Teori Exogenous Growth menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi muncul karena adanya pengaruh di luar perekonomian. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa kemakmuran ekonomi terutama ditentukan oleh faktor-faktor eksternal yang independen dibandingkan dengan faktor-faktor internal yang saling bergantung. Dari pengertian ekonomi yang luas, konsep Exogenous Growth tumbuh dari model pertumbuhan neoklasik. Model Exogenous Growth memperhitungkan produksi, pengembalian modal yang semakin berkurang, tingkat tabungan, dan variabel teknologi untuk menentukan pertumbuhan ekonomi.
Exogenous Growth vs. Endogenous Growth
Teori Exogenous Growth dan Endogenous Growth merupakan bagian dari model pertumbuhan neoklasik. Kedua model tersebut menekankan peran kemajuan teknologi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, teori pertama menyatakan bahwa kemajuan teknologi saja, di luar sistem ekonomi, merupakan faktor penentu utama dalam memaksimalkan produktivitas, sedangkan teori kedua menyatakan bahwa pertumbuhan jangka panjang suatu perekonomian merupakan produk sampingan dari aktivitas dalam sistem ekonomi yang menghasilkan kemajuan teknologi. Faktor Exogenous Growth (eksternal) mencakup hal-hal seperti tingkat kemajuan teknologi atau tingkat tabungan. Sementara itu, faktor Endogenous Growth (internal) adalah investasi modal, pengambilan kebijakan, dan bertambahnya populasi angkatan kerja. Faktor-faktor tersebut dimodelkan dengan model Solow, model Ramsey, dan model Harrod-Domar.
Ringkasnya, dengan jumlah tenaga kerja yang tetap dan teknologi yang statis, pertumbuhan ekonomi akan terhenti pada suatu saat ketika produksi yang sedang berjalan mencapai keadaan keseimbangan berdasarkan faktor permintaan internal. Ketika keseimbangan ini tercapai, faktor-faktor eksogen dibutuhkan untuk memicu pertumbuhan.