Gambler’s Fallacy, yang juga dikenal sebagai kesalahan Monte Carlo, terjadi ketika seseorang secara keliru percaya bahwa suatu peristiwa acak tertentu lebih kecil kemungkinannya atau lebih besar kemungkinannya terjadi berdasarkan hasil dari peristiwa atau rangkaian peristiwa sebelumnya. Alur pemikiran ini tidak benar karena peristiwa masa lalu tidak mengubah kemungkinan terjadinya peristiwa tertentu di masa mendatang.
Memahami Gambler’s Fallacy
Jika serangkaian peristiwa bersifat acak dan peristiwa-peristiwa tersebut saling independen, maka menurut definisinya hasil dari satu atau lebih peristiwa tidak dapat memengaruhi atau memprediksi hasil dari peristiwa berikutnya. Gambler’s Fallacy terdiri dari salah menilai apakah serangkaian peristiwa benar-benar acak dan independen. Ini melibatkan kesimpulan yang salah bahwa hasil dari peristiwa berikutnya akan menjadi kebalikan dari hasil rangkaian peristiwa sebelumnya.
Melempar Koin
Misalnya, perhatikan serangkaian 10 lemparan koin yang semuanya mendarat dengan sisi “kepala” menghadap ke atas. Seseorang mungkin meramalkan bahwa lemparan koin berikutnya kemungkinan besar akan mendarat dengan sisi “ekor” menghadap ke atas. Namun, jika orang tersebut tahu bahwa ini adalah koin yang adil dengan peluang 50/50 untuk mendarat di kedua sisi dan bahwa lemparan koin tersebut tidak saling terkait secara sistematis melalui mekanisme tertentu, maka ia menjadi mangsa Gambler’s Fallacy dengan prediksinya. Peluang koin yang adil untuk muncul sisi kepala selalu 50%. Setiap lemparan koin merupakan peristiwa yang independen, yang berarti bahwa setiap dan semua lemparan sebelumnya tidak memiliki pengaruh pada lemparan berikutnya.
Jika sebelum ada koin yang dilempar, seorang penjudi ditawari kesempatan untuk bertaruh bahwa 11 lemparan koin akan menghasilkan 11 sisi kepala, pilihan yang bijak adalah menolaknya karena peluang 11 lemparan koin yang menghasilkan 11 sisi kepala sangat rendah. Namun, jika ditawari taruhan yang sama dengan 10 lemparan yang telah menghasilkan 10 sisi kepala, penjudi akan memiliki peluang menang 50% karena peluang lemparan berikutnya untuk muncul sisi kepala masih 50%. Kekeliruan ini meyakini bahwa dengan 10 kali kepala muncul, maka kemungkinan munculnya kepala ke-11 menjadi lebih kecil.
Contoh Gambler’s Fallacy
Contoh Gambler’s Fallacy yang paling terkenal terjadi di Casino de Monte-Carlo di Monaco pada tahun 1913. Bola roda roulette jatuh ke warna hitam beberapa kali berturut-turut. Hal ini membuat orang-orang percaya bahwa bola akan segera jatuh ke warna merah dan mereka mulai mendorong chip mereka, bertaruh bahwa bola akan jatuh di kotak merah pada putaran roda roulette berikutnya. Bola memang jatuh di kotak merah, tetapi hanya setelah total 26 putaran. Catatan menyatakan bahwa jutaan dolar telah hilang saat itu.
Gambler’s Fallacy (atau kekeliruan Monte Carlo) merupakan pemahaman yang tidak akurat tentang probabilitas dan dapat diterapkan juga pada investasi.
Beberapa investor melikuidasi posisi setelah nilainya naik setelah serangkaian sesi perdagangan positif yang panjang. Mereka melakukannya karena mereka keliru percaya bahwa karena serangkaian keuntungan berturut-turut, posisi tersebut kini cenderung menurun.
Kesimpulan
Gambler’s Fallacy adalah keyakinan keliru bahwa suatu peristiwa acak akan terjadi hanya karena serangkaian peristiwa yang berlawanan dengan peristiwa tersebut telah terjadi. Kekeliruan ini karena peristiwa acak dan independen tidak saling memengaruhi dan dengan demikian tidak dapat memengaruhi hasil di masa mendatang.