Accretion adalah pertumbuhan aset dan pendapatan secara bertahap dan bertahap karena ekspansi bisnis, pertumbuhan internal perusahaan, atau merger atau akuisisi.
Di bidang keuangan, Accretion juga merupakan akumulasi pendapatan tambahan yang diharapkan investor setelah membeli obligasi dengan harga diskon dan menahannya hingga jatuh tempo. Aplikasi yang paling terkenal dari Accretion keuangan termasuk obligasi tanpa kupon atau saham preferen kumulatif.
Memahami Accretion
Dalam keuangan perusahaan, Accretion adalah penciptaan nilai melalui pertumbuhan organik atau melalui transaksi. Misalnya, ketika aset baru diperoleh dengan diskon atau dengan biaya di bawah nilai pasar saat ini (CMV). Accretion juga dapat terjadi dengan mengakuisisi aset yang diantisipasi akan tumbuh nilainya setelah transaksi.
Di pasar sekuritas, membeli obligasi di bawah nilai nominalnya dianggap sebagai pembelian dengan diskon, sedangkan pembelian di atas nilai nominal dikenal sebagai pembelian dengan premium. Dalam keuangan, Accretion menyesuaikan basis biaya dari jumlah pembelian (diskon) ke jumlah penebusan yang diantisipasi pada saat jatuh tempo. Misalnya, jika obligasi dibeli dengan jumlah sebesar 80% dari nilai nominal, maka Accretionnya adalah 20%.
Anjak Piutang dalam Akuntansi Obligasi
Ketika suku bunga meningkat, nilai obligasi yang ada menurun, yang berarti bahwa obligasi yang diperdagangkan di pasar mengalami penurunan harga untuk mencerminkan kenaikan suku bunga. Karena semua obligasi jatuh tempo pada nilai nominal, investor mengakui pendapatan tambahan atas obligasi yang dibeli dengan diskon, dan pendapatan tersebut diakui dengan menggunakan Accretion.
Accretion Obligasi (Keuangan)
Tingkat Accretion ditentukan dengan membagi diskonto dengan jumlah tahun dalam jangka waktu tersebut. Dalam kasus obligasi tanpa kupon, bunga yang diperoleh tidak mengalami bunga majemuk. Meskipun nilai obligasi meningkat berdasarkan tingkat bunga yang disepakati, obligasi tersebut harus dimiliki selama jangka waktu yang disepakati sebelum dapat dicairkan.
Anggaplah seorang investor membeli obligasi senilai $1.000 dengan harga $860 dan obligasi tersebut jatuh tempo dalam 10 tahun. Antara tanggal pembelian dan jatuh tempo obligasi, investor perlu mengakui pendapatan tambahan sebesar $140. Ketika obligasi dibeli, $140 tersebut dibukukan sebagai diskon pada akun obligasi. Selama 10 tahun berikutnya, sebagian dari $140 tersebut direklasifikasi ke akun pendapatan obligasi setiap tahun, dan seluruh $140 dibukukan ke pendapatan pada tanggal jatuh tempo.
Accretion Pendapatan (Akuntansi)
Rasio laba per saham (EPS) didefinisikan sebagai laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan rata-rata saham biasa yang beredar, dan Accretion mengacu pada peningkatan EPS perusahaan karena akuisisi.
Contoh-contoh Accretion
Sebagai contoh, asumsikan sebuah perusahaan menghasilkan $2.000.000 dalam bentuk laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dan 1.000.000 lembar saham beredar; rasio EPS adalah $2. Perusahaan menerbitkan 200.000 lembar saham untuk membeli sebuah perusahaan yang menghasilkan $600.000 dalam bentuk laba bagi pemegang saham biasa. EPS baru untuk perusahaan gabungan dihitung dengan membagi pendapatan $2.600.000 dengan 1.200.000 saham yang beredar, atau $2,17. Para profesional investasi menyebut pendapatan tambahan sebagai Accretion karena pembelian.
Sebagai contoh lain, jika seseorang membeli obligasi dengan nilai $1.000 dengan harga diskon $750 dengan pemahaman bahwa obligasi tersebut akan dipegang selama 10 tahun, transaksi tersebut dianggap sebagai Accretion. Obligasi membayar investasi awal ditambah bunga. Tergantung pada jenis pembelian obligasi, bunga dapat dibayarkan secara berkala, seperti setiap tahun, atau sekaligus pada saat jatuh tempo. Jika pembelian obligasi adalah obligasi tanpa kupon, tidak ada akrual bunga.
Sebaliknya, obligasi ini dibeli dengan harga diskon, seperti investasi awal $750 untuk obligasi dengan nilai nominal $1.000. Obligasi ini membayar nilai nominal asli, juga dikenal sebagai nilai akrual, sebesar $1.000 secara sekaligus pada saat jatuh tempo.
Contoh utama dalam keuangan perusahaan adalah akuisisi satu perusahaan oleh perusahaan lain. Pertama, asumsikan laba per saham Perusahaan X tercatat sebesar $100, dan laba per saham Perusahaan Y tercatat sebesar $50. Ketika Perusahaan X mengakuisisi Perusahaan Y, laba per saham Perusahaan X meningkat menjadi $150. Transaksi ini adalah 50% akrual karena peningkatan nilai.
Namun, terkadang, instrumen utang jangka panjang, seperti kredit mobil, menjadi instrumen jangka pendek ketika kewajiban tersebut diharapkan dapat dilunasi dalam waktu satu tahun. Jika seseorang mengambil kredit mobil selama lima tahun, utang tersebut menjadi instrumen jangka pendek setelah tahun keempat.