Harga emas merangkak naik ke atas level $2620 per troy ons di tengah adanya ketidakpastian seputar prospek kebijakan moneter Federal Reserve dan kebijakan tarif yang diusulkan oleh Presiden AS terpilih Donald Trump.
Sikap hawkish Federal Reserve bertentangan dengan data PCE terbaru, di mana data tersebut memperkuat kemungkinan The Fed untuk menurunkan suku bunganya lebih lanjut. Di saat yang sama, para investor tengah bersiap menghadapi kemungkinan adanya perubahan kebijakan pada tahun depan, termasuk tarif, deregulasi, dan reformasi pajak, terlebih menjelang dimulainya masa jabatan Trump pada bulan Januari.
Permintaan aset safe haven seperti emas sejauh ini tetap tinggi, ditopang oleh belum meredanya risiko geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina yang berlarut-larut dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Harga emas telah naik lebih dari 27% sepanjang perdagangan tahun ini – kenaikan tertinggi sejak tahun 2010. Reli ini dipicu oleh adanya pelonggaran kebijakan moneter di AS, meningkatnya ketidakpastian geopolitik, dan berlanjutnya aksi beli yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral global.
