Nilai tukar Yen Jepang menguat ke sekitar level 143 per Dolar AS seiring meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven akibat memanasnya risiko geopolitik.
Pergerakan tersebut dipicu oleh memanasnya tensi di Timur Tengah pasca Israel melancarkan serangan preemptif terhadap Iran, yang menargetkan infrastruktur nuklir negara tersebut. Pejabat Israel menyatakan akan terus melanjutkan operasi tersebut hingga ancaman benar-benar dinetralisir, sehingga menimbulkan sentimen risk aversion di pasar keuangan global.
Di sisi lain, kekhawatiran terkait perdagangan global kembali mencuat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan memberlakukan tarif sepihak sebagai upaya menekan negara-negara lain untuk menyepakati perjanjian dagang yang baru.
Sementara itu, dari dalam negeri Jepang, Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, menyampaikan bahwa bank sentral siap untuk menaikkan suku bunganya lebih lanjut – dengan syarat kondisi inflasi berada di angka 2% secara berkelanjutan.