Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 147.7 per Dolar AS di tengah adanya ketidakpastian seputar prospek kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ).
Notulen pertemuan BoJ bulan Juli mengungkapkan mayoritas anggota BoJ berpendapat bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut masih diperlukan, meskipun ketidakpastian terkait kebijakan tarif meningkat. Notulen tersebut juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan akan melambat, sedangkan penurunan tingkat inflasi kemungkinan akan berjalan lambat dan bersifat sementara.
Meski demikian, sebagian anggota BoJ memilih untuk mempertahankan kebijakan yang akomodatif untuk sementara waktu, mengingat tingginya ketidakpastian tentang apakah proyeksi ekonomi bank sentral dapat tercapai.
Ke depan, para investor akan menantikan rilis sejumlah indikator ekonomi penting Jepang untuk mencari gambaran lebih lanjut. Data yang dinantikan antara lain pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal 2, survei Reuters Tankan, indeks harga produsen, dan pesanan mesin.
