Dolar Australia menguat ke sekitar level $0.672 pasca Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Andrew Hauser memberikan pernyataan yang cenderung hawkish.
Dia mengatakan bahwa pertumbuhan lapangan kerja yang kuat sedikit mengejutkan, dan mengindikasikan RBA siap untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga, tergantung pada data yang masuk.
Pada pekan lalu, sebuah data mengungkapkan bahwa jumlah orang yang bekerja di Australia bertambah 64,100 orang, atau jauh lebih tinggi dari perkiraan yaitu 25,000, sedangkan tingkat pengangguran bertahan di angka 4.1%.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data PMI untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter RBA di masa mendatang.
Aussie juga ditopang oleh pulihnya prospek ekonomi China pasca Negeri Tirai Bambu tersebut mengumumkan serangkaian stimulus moneter.
Sebagai informasi, Aussie sering dianggap sebagai proksi mata uang Yuan lantaran tingginya tingkat ketergantungan ekonomi Australia terhadap ekspor ke China.