Harga emas diperdagangkan di sekitar level $2600 per troy ons pasca Federal Reserve memberikan pernyataan yang cenderung hawkish. Pada awal pekan ini, The Fed mengindikasikan akan lebih bersikap hati-hati dalam melakukan pelonggaran kebijakan moneter, dan memproyeksikan hanya ada dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Turut membebani harga emas, data PDB AS terbaru mengindikasikan ekonomi AS masih tetap kuat. Di saat yang sama, data belanja konsumen yang direvisi naik kian memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan memperlambat laju pelonggaran kebijakan moneternya.
Prospek harga emas dalam jangka pendek juga dibayangi oleh turunnya permintaan emas fisik di India, yang merupakan salah satu konsumen emas terbesar di dunia. Menurut salah seorang pejabat pemerintah India, impor emas diprediksi akan turun secara signifikan pada bulan Desember.
Terlepas dari beberapa sentimen tersebut, harga emas telah naik sekitar 25% sepanjang perdagangan tahun ini. Reli harga emas dipicu oleh adanya pelonggaran kebijakan moneter di AS, meningkatnya permintaan aset safe haven, dan adanya aksi beli yang dilakukan oleh bank sentral.
