Harga minyak mentah WTI naik ke atas level $72.5 per barel seiring meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah dan terhentinya produksi minyak di Libya.
Produksi minyak di Sharara Libya terhenti sejak pekan lalu akibat adanya aksi protes, sehingga mengurangi produksi minyak Libya sekitar 300,000 barel per hari.
Belum meredanya konflik di Gaza dan serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah juga memicu kekhawatiran bahwa konflik di wilayah tersebut akan meluas dan akan mengganggu pasokan minyak lebih lanjut.
Selain itu, sebuah data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 5.215 juta barel pada pekan lalu, atau bertentangan dengan ekspektasi turun 1.2 juta barel.
Sementara itu, persediaan bensin AS naik 4.9 juta barel, sedangkan persediaan kilang naik 6.9 juta barel.
Ke depan, fokus para pelaku pasar akan tertuju pada rilis data EIA pada hari Rabu, dan laporan pasar bulanan dari International Energy Agency (IEA) pada pekan depan.