Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $65.8 per barel di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan tarif AS akan memperlambat pertumbuhan ekononomi dan membebani permintaan minyak.
Selain itu, tanda-tanda melemahnya ekonomi China, yang merupakan negara importir minyak mentah terbesar di dunia, juga terus membebani harga minyak, terlebih setelah data inflasi terbaru China membukukan hasil yang mengecewakan.
Dari sisi pasokan, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan OPEC+ sepakat untuk menaikkan produksi minyaknya mulai bulan April.
Meskipun demikian, dia menekankan bahwa keputusan tersebut dapat dibatalkan jika terjadi ketidakseimbangan di pasar.