Harga minyak mentah WTI naik ke atas level $78 per barel, yang merupakan level tertinggi dalam kurun tiga bulan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh adanya kekhawatiran terhadap prospek pasokan, terutama pasca AS menjatuhkan sanksi terhadap sektor minyak Rusia.
Pada hari Jumat, Amerika Serikat memberlakukan sanksi ketat terhadap industri minyak Rusia. Sanksi dijatuhkan kepada dua eksportir, dan lebih dari 180 kapal tanker. Para analis memprediksi sanksi tersebut akan menghambat kemampuan Rusia dalam memasok minyak mentah ke pasar besar seperti China dan India. Akibatnya, kedua negara tersebut kemungkinan harus mencari alternatif dari wilayah-wilayah seperti Timur Tengah, Afrika, dan Amerika.
Menopang harga minyak lebih lanjut, data ketenagakerjaan AS terbaru mengindikasikan ekonomi AS tetap kuat. Hal ini memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut.
Selain itu, harga minyak ditopang oleh tingginya permintaan akibat musim dingin, turunnya persediaan minyak AS, dan ketidakpastian terkait arah kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump.