Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di sekitar level $67 per barel di tengah kian memanasnya tensi konflik antara Rusia dan Ukraina, di mana situasi tersebut dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak.
Selama akhir pekan kemarin, Rusia melancarkan serangan udara terbesarnya ke Ukraina, sehingga kian memperburuk sistem energi Ukraina.
Sekutu-sekutu Ukraina dilaporkan telah mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mempertimbangkan strategi baru untuk menarik Presiden Rusia Vladimir Putin agar bersedia untuk melakukan negosiasi guna mengakhiri konflik.
Sementara itu, masih adanya kekhawatiran seputar prospek permintaan dari China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia, terus membebani harga minyak.
Selain itu, menguatnya mata uang Dolar AS, yang dipicu oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya dengan laju yang lebih lambat, juga terus membebani harga minyak.