Harga minyak mentah WTI bergerak naik lebih lanjut ke sekitar level $74 per barel di tengah kian memanasnya konflik di Timur Tengah dan pulihnya prospek permintaan minyak global.
Tensi geopolitik di Timur Tengah kian memanas setelah AS melancarkan lebih banyak serangan terhadap Houthi di Yaman. Hal tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh Houthi terhadap sejumlah kapal yang melintas di Laut Merah.
Di AS, sebuah data yang dirilis oleh EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun sekitar 2.5 juta barel, atau lebih besar dari perkiraan turun 313,000 barel.
Dari sisi permintaan, IEA merevisi proyeksi pertumbuhan permintaan minyak pada tahun 2024 menjadi 1.24 juta barel per hari, atau naik 180,000 bph, dengan alasan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan rendahnya harga minyak pada Q4.
Selain itu, OPEC juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak pada tahun 2024 di angka 2.25 juta bph, dan 1.85 bph pada tahun 2025.