Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $72.7 per barel seiring belum meredanya kekhawatiran resesi di AS dan suramnya prospek permintaan minyak dari China.
Turut membebani harga minyak, data API mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu naik 0.18 juta barel – naik untuk pertama kalinya dalam kurun lima pekan, namun masih berada di bawah perkiraan naik 0.85 juta barel.
Di tempat terpisah, para investor juga terus memantau situasi geopolitik di Timur Tengah, terlebih pasca Iran mengancam akan melancarkan serangan balasan ke Israel.
Harga minyak mentah juga ditopang oleh terhentinya produksi minyak di salah satu ladang minyak terbesar di Libya, Sharara, akibat adanya aksi protes dan masalah keamanan.