Yen Jepang menguat ke sekitar level 154 per Dolar AS di tengah menguatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunganya pada bulan September.
Menurut data terbaru, tingkat inflasi dan tingkat inflasi inti AS dilaporkan turun, sedangkan penjualan ritel cenderung stagnan.
Tidak hanya itu, spread imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Jepang kian menyempit, sehingga mendongkrak Yen.
Menguatnya Yen juga terjadi di tengah mengecewakannya pertumbuhan ekonomi Jepang.
Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal pertama 2024 dilaporkan mengalami kontraksi 2.4% – lebih buruk dari ekspektasi pasar di tengah melemahnya tingkat konsumsi masyarakat.
Kondisi tersebut memperumit situasi yang harus dihadapi oleh Bank of Japan (BoJ), yang saat ini harus menyeimbangkan dukungannya terhadap ekonomi sebagai upaya untuk mendongkrak mata uangnya yang terus melemah.