Yen Jepang melemah lebih lanjut terhadap Dolar AS, dipicu oleh tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan sejumlah mitra dagang utamanya.
Akhir pekan lalu, AS dan Uni Eropa berhasil mencapai kesepakatan tarif baru, yang membuat tarif terhadap sebagian besar produk ekspor asal Eropa turun menjadi 15%, dari sebelumnya 30%. Tak hanya itu, AS juga berhasil menjalin kesepakatan dagang dengan Jepang dan Indonesia pada pekan sebelumnya – memperkuat sentimen positif dan meredam permintaan aset safe haven seperti Yen.
Di sisi lain, perhatian para investor saat ini tertuju pada negosiasi dagang antara AS dan China yang dijadwalkan akan dimulai pada hari ini di Stockholm. Pembicaraan kali ini diperkirakan akan mencakup isu-isu yang lebih luas, tidak hanya seputar tarif.
Sementara itu, Bank of Japan (BoJ) dijadwalkan untuk mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada pekan ini. Meskipun para investor memperkirakan BoJ akan mempertahankan suku bunganya saat ini, BoJ diperkirakan akan merevisi naik proyeksi inflasi dalam laporan kuartalan terbarunya.