BerandaIstilahAccounting Policies

Accounting Policies

Accounting Policies adalah prosedur spesifik yang diterapkan oleh tim manajemen perusahaan yang digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan. Ini termasuk metode akuntansi, sistem pengukuran, dan prosedur untuk menyajikan pengungkapan. Accounting Policies berbeda dengan prinsip akuntansi karena prinsip adalah aturan akuntansi, dan kebijakan adalah cara perusahaan untuk mematuhi aturan tersebut.

Bagaimana Accounting Policies Digunakan

Accounting Policies adalah seperangkat standar yang mengatur bagaimana perusahaan menyiapkan laporan keuangannya. Kebijakan-kebijakan ini digunakan untuk menangani secara khusus praktik-praktik akuntansi yang rumit seperti metode penyusutan, pengakuan goodwill, persiapan biaya penelitian dan pengembangan (R&D), penilaian persediaan, dan konsolidasi akun-akun keuangan. Kebijakan-kebijakan ini mungkin berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, tetapi semua Accounting Policies harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dan/atau standar pelaporan keuangan internasional (IFRS).

Prinsip-prinsip akuntansi dapat dianggap sebagai kerangka kerja di mana perusahaan diharapkan untuk beroperasi. Namun, kerangka kerja ini cukup fleksibel, dan tim manajemen perusahaan dapat memilih Accounting Policies tertentu yang menguntungkan bagi pelaporan keuangan perusahaan. Karena prinsip-prinsip akuntansi terkadang bersifat lunak, kebijakan spesifik perusahaan menjadi sangat penting.

Melihat Accounting Policies perusahaan dapat memberi sinyal apakah manajemen konservatif atau agresif saat melaporkan pendapatan. Hal ini harus diperhitungkan oleh investor saat meninjau laporan laba untuk menilai kualitas laba. Selain itu, auditor eksternal yang dipekerjakan untuk meninjau laporan keuangan perusahaan harus meninjau kebijakan perusahaan untuk memastikan mereka sesuai dengan GAAP.

Contoh Accounting Policies

Accounting Policies dapat digunakan untuk memanipulasi laba secara legal. Sebagai contoh, perusahaan diizinkan untuk menilai persediaan menggunakan metode akuntansi biaya rata-rata, masuk pertama keluar pertama (FIFO), atau masuk pertama keluar pertama (LIFO). Di bawah metode biaya rata-rata, ketika perusahaan menjual produk, biaya rata-rata tertimbang dari semua persediaan yang diproduksi atau diperoleh dalam periode akuntansi digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan (HPP). Di bawah metode biaya persediaan FIFO, ketika sebuah perusahaan menjual produk, biaya persediaan yang diproduksi atau diperoleh pertama kali dianggap dijual. Di bawah metode LIFO, ketika suatu produk dijual, biaya persediaan yang diproduksi terakhir dianggap telah terjual.

Pada periode kenaikan harga persediaan, perusahaan dapat menggunakan Accounting Policies ini untuk meningkatkan atau menurunkan pendapatannya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan di industri manufaktur membeli persediaan dengan harga $10 per unit untuk paruh pertama bulan tersebut dan $12 per unit untuk paruh kedua bulan tersebut. Perusahaan akhirnya membeli total 10 unit dengan harga $ 10 dan 10 unit dengan harga $ 12 dan menjual total 15 unit untuk seluruh bulan.

Jika perusahaan menggunakan FIFO, harga pokok penjualannya adalah: (10 x $10) + (5 x $12) = $160. Jika menggunakan biaya rata-rata, harga pokok penjualannya adalah: (15 x $11) = $165. Jika menggunakan LIFO, harga pokok penjualannya adalah: (10 x $12) + (5 x $10) = $170. Oleh karena itu, akan lebih menguntungkan jika menggunakan metode FIFO pada periode kenaikan harga untuk meminimalkan harga pokok penjualan dan meningkatkan pendapatan.

Perbedaan Antara Kebijakan dan Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah aturan standar yang ditetapkan oleh badan pengatur, sedangkan Accounting Policies adalah metode atau pedoman yang digunakan oleh manajemen untuk mematuhi aturan tersebut dan menghasilkan laporan keuangan.

Di Amerika Serikat, prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) adalah standar akuntansi yang diterima oleh Securities and Exchange Commission (SEC). Prinsip akuntansi tertentu memungkinkan kebijaksanaan manajemen, dan di situlah Accounting Policies berperan.

Apa Saja Contoh Accounting Policies

Accounting Policies muncul dalam bisnis ketika prinsip-prinsip akuntansi memberikan kelonggaran dalam bagaimana aturan diterapkan pada suatu situasi. Situasi yang melibatkan kebijaksanaan manajemen meliputi:

  • Penilaian persediaan
  • Penilaian investasi
  • Penilaian aset tetap
  • Metode penyusutan
  • Biaya penelitian dan pengembangan
  • Penjabaran mata uang asing

Perbedaan Antara Akuntansi Konservatif dan Agresif

Akuntansi konservatif menggunakan Accounting Policies yang cenderung mengecilkan pendapatan dan/atau membesar-besarkan biaya. Di sisi lain, akuntansi agresif menggunakan kebijakan yang cenderung melebih-lebihkan pendapatan dan/atau mengecilkan biaya.

Perusahaan yang menggunakan Accounting Policies konservatif akan memiliki pendapatan yang lebih rendah pada tahun berjalan, sedangkan perusahaan yang menggunakan Accounting Policies agresif akan menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik pada tahun berjalan. Accounting Policies konservatif akan cenderung mengarah pada kinerja keuangan yang lebih baik dalam jangka panjang, sedangkan Accounting Policies agresif cenderung mengarah pada penurunan kinerja keuangan dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Accounting Policies berbeda dengan prinsip akuntansi, yang merupakan aturan akuntansi yang harus dipatuhi oleh semua Accounting Policies. Tim manajemen perusahaan dapat memilih Accounting Policies tertentu yang menguntungkan bagi pelaporan keuangan perusahaan. Tim dapat menggunakan Accounting Policies yang konservatif atau agresif, yang akan menentukan bagaimana kinerja keuangan perusahaan muncul pada tahun tertentu.

  • Tags
  • A
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERBARU