BerandaIstilahAgency by Necessity

Agency by Necessity

Agency by Necessity adalah jenis hubungan hukum di mana satu pihak dapat membuat keputusan penting untuk pihak lain hingga agen yang diakui secara hukum seperti seseorang dengan surat kuasa atau perwalian diberlakukan. Pengadilan mengakui Agency by Necessity selama situasi darurat atau mendesak di mana penerima tidak dapat memberikan otorisasi eksplisit. Dalam keadaan seperti itu, mereka yang diberikan agen harus bertindak untuk kepentingan penerima. Di bidang keuangan, pemberian kuasa karena kebutuhan sering kali mengambil bentuk menggantikan keputusan investasi atau pensiun seseorang.

Memahami Agency by Necessity

Situasi darurat sering kali menyebabkan Agency by Necessity di mata pengadilan. Misalnya, jika seseorang sakit dan tidak dapat membuat keputusan investasi atau pensiun yang penting, agensi berdasarkan kebutuhan akan memungkinkan pengacara, orang tua, atau pasangan untuk membuat keputusan atas nama pihak yang tidak mampu.

Agency by Necessity menjadi penting dalam manajemen kekayaan. Sebagai contoh, banyak manajer kekayaan terlibat dalam pembuatan surat wasiat, perwalian, dan mengawasi warisan kekayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jika seorang anggota keluarga yang memiliki atau menjadi agen kekayaan keluarga menjadi tidak mampu karena kecelakaan atau sakit, anggota keluarga dekat lainnya yang memiliki kemampuan dan pemahaman yang sama tentang keuangan keluarga dapat mengambil alih sebagai agen yang diperlukan.

Namun, terkadang hal ini dapat menjadi rumit, terutama dalam kasus individu dengan kekayaan bersih tinggi atau keluarga kaya yang harus membuat keputusan tentang distribusi kekayaan untuk generasi mendatang. Anggota keluarga dan pemangku kepentingan lainnya mungkin mempermasalahkan keputusan yang dibuat oleh Agency by Necessity.

Agency by Necessity dan Perencanaan Warisan

Meskipun banyak yang melakukan perencanaan warisan sebelum menjadi tidak mampu, terkadang tugas-tugas ini dapat diberikan kepada Agency by Necessity. Perencanaan waris memerlukan berbagai tugas penting seperti warisan aset kepada ahli waris dan penyelesaian pajak warisan. Sebagian besar perencanaan waris memerlukan bantuan pengacara. Perencanaan waris juga dapat memperhitungkan pengelolaan properti dan kewajiban keuangan seseorang. Jika seseorang berhutang dan tidak mampu membayarnya, seorang agen dapat membantu untuk menyusun rencana pembayarannya.

Aset-aset yang dapat menjadi bagian dari harta peninggalan seseorang meliputi rumah, mobil, saham, obligasi, dan aset keuangan lainnya, lukisan dan barang koleksi lainnya, asuransi jiwa, dan uang pensiun. Harta-harta tersebut harus didistribusikan sesuai dengan pilihan orang yang bersangkutan setelah ia meninggal dunia. Selain melestarikan kekayaan keluarga dan menafkahi pasangan dan anak-anak yang masih hidup, banyak orang akan melakukan perencanaan waris yang serius untuk mendanai pendidikan anak atau cucu atau meninggalkan warisan mereka untuk tujuan amal.

Tugas perencanaan warisan yang spesifik dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada:

  • Menulis surat wasiat
  • Membatasi pajak warisan dengan membuat rekening perwalian atas nama penerima manfaat
  • Menetapkan wali untuk tanggungan yang masih hidup
  • Menunjuk pelaksana warisan untuk mengawasi ketentuan-ketentuan dalam surat wasiat
  • Membuat/memperbaharui penerima manfaat dalam rencana seperti asuransi jiwa, IRA, dan 401 (k)
  • Menyiapkan pengaturan pemakaman
  • Tags
  • A
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERBARU